TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Ratusan warga Kota Tasikmalaya kembali turun ke jalan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Kota Tasikmalaya di Jalan Letnan Harun, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, pada Jumat (29/11/2024).
Aksi tersebut dipicu oleh kekecewaan terhadap kinerja Bawaslu yang dinilai lamban dan kurang tegas dalam menangani dugaan pelanggaran, khususnya terkait praktik politik uang yang mencoreng gelaran Pilkada 2024.
Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan Tasikmalaya (Alimkatipu), Dani Sihab, menyebut aksi ini merupakan wujud tuntutan keadilan dari masyarakat yang menduga adanya pelanggaran serius dalam proses pemilu.
Salah satu bentuk pelanggaran yang disoroti adalah praktik politik uang yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon.
"Kami memiliki sejumlah bukti, seperti rekaman digital, video, dan kesaksian langsung dari warga yang menjadi korban. Nilai uang yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp100 ribu, Rp150 ribu, hingga Rp200 ribu," ungkap Dani dalam orasinya.
Dani juga menegaskan bahwa Bawaslu dan KPU harus menjalankan tugas mereka dengan profesional dan berlandaskan hukum.
"Para pelaku penghancur demokrasi ini harus ditindak tegas. Jika tidak ada langkah nyata, kami akan kembali dengan aksi yang lebih besar sebagai peringatan kepada penyelenggara pemilu," tambahnya.
Dani menekankan bahwa aksi ini tidak berafiliasi dengan pasangan calon tertentu. Ia menyebut, tujuan utama adalah memastikan pesta demokrasi berjalan bersih tanpa ada intervensi yang mencederai keadilan.
"Kami hanya ingin demokrasi yang sehat. Ketika ada pelanggaran, baik oleh satu atau beberapa paslon, artinya demokrasi di Tasikmalaya sedang sakit. Ini harus segera diperbaiki," ujar Dani.
Respons Bawaslu Kota Tasikmalaya
Menanggapi aksi tersebut, Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya, Zaki Pratama Sauri, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima beberapa laporan terkait dugaan pelanggaran selama masa tenang hingga hari pemungutan suara.
"Dari informasi yang kami terima, semua akan ditelusuri dan dituangkan dalam laporan hasil pengawasan. Salah satu temuan yang sedang kami dalami adalah dugaan praktik politik uang," jelas Zaki.
Zaki juga memastikan bahwa semua informasi yang masuk, baik melalui hotline, pesan langsung, maupun bukti digital seperti video dan pesan suara, sedang dalam proses investigasi.
"Kami terus menggali dan menindaklanjuti semua laporan yang relevan," ujarnya.
Saat ditanya apakah dugaan politik uang melibatkan semua pasangan calon, Zaki menyebut hal itu masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
"Kami belum bisa menyimpulkan, namun proses verifikasi atas bukti-bukti sedang berjalan," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait