Prof. Atip juga menceritakan masa kecilnya di Sukarindik, di mana ia sering bersekolah tanpa sepatu atau bahkan sandal.
“Dulu saya berasal dari kampung, dan SMP di Tasikmalaya ini saya tempuh dengan sederhana. Banyak yang berubah di sini, tetapi saya senang melihat perkembangan ini sebagai bukti bahwa pendidikan kita terus bergerak maju,” tambahnya.
Prof. Atip juga mengisahkan alasan sederhana ia bersekolah di SMP Negeri 4, yakni atas rekomendasi teman ibunya.
Meskipun sempat ragu karena kondisinya sedang tidak fit, ia mengaku beruntung bisa menempuh pendidikan di sekolah ini dan menjadi pelajar berprestasi di Kecamatan Indihiang.
Di akhir sambutannya, Prof. Atip menyampaikan pesan penting kepada siswa-siswi SMP Negeri 4. Ia menekankan pentingnya semangat belajar dan membiasakan diri membaca sebagai kunci keberhasilan.
“Teruslah semangat belajar, jangan malas membaca. Dengan membaca, kalian bisa membuka cakrawala dan meraih masa depan yang lebih baik,” pesannya
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait