Deddy juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melaporkan prestasi Redho kepada Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah. Ia mengungkapkan bahwa Pemkot akan memberikan apresiasi resmi kepada Redho pada Hari Jadi Kota Tasikmalaya, 17 Oktober mendatang.
"Selain itu, kami juga mengadakan apel pagi di Disporabudpar dan menghadirkan Anton dari Omera Sport, yang sering berkontribusi dalam berbagai event olahraga di Kota Tasikmalaya," jelas Deddy.
Mohammad Redho mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang ia terima. "Alhamdulillah, saya senang perjuangan kami diakui oleh pemerintah, khususnya Dispora. Saya berharap perhatian juga diberikan kepada atlet lain yang berlaga di berbagai ajang, bukan hanya di PON," kata Redho.
Selain mengalami cedera, Redho juga sempat menghadapi tantangan berat ketika berhadapan dengan E. Sulaeman, atlet dari Provinsi Banten, yang pernah mengalahkannya di Final Babak Kualifikasi PON. Redho menganggap pertemuan mereka di semifinal PON sebagai partai final yang sesungguhnya.
"Medali emas ini banyak tantangannya. Di semifinal, melawan Banten terasa seperti final. Pukulan lawan sangat keras," ungkapnya.
Pengurus KONI Kota Tasikmalaya, Dadan Sudrajat, menegaskan pentingnya pemerintah untuk terus memberikan dukungan kepada para atlet yang telah membawa nama harum Kota Tasikmalaya.
"Dukungan dari pemerintah harus diperkuat. Jangan sampai ada tawaran dari daerah lain yang menggoda atlet kita, karena itu bisa mengancam masa depan olahraga di Kota Tasikmalaya," ujar Dadan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait