CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id — Dalam upaya modernisasi peternakan, kandang ayam jenis close house mulai bermunculan di Ciamis dalam lima tahun terakhir. Kandang ayam moderen ini memiliki kapasitas tampung hingga 42.000 bahkan mencapai 50.000 ekor DOC (day old chick).
Menurut data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis, hingga pertengahan Agustus 2024, jumlah kandang close house di Ciamis telah mencapai 37 unit yang tersebar di 14 kecamatan dari total 27 kecamatan di wilayah tersebut. Ciamis pun menjadi salah satu daerah dengan jumlah kandang close house terbanyak di Priangan Timur.
"Totalnya ada 37 kandang close house yang tersebar di 14 kecamatan. Saat ini, satu lagi di Cisaga sedang dalam proses perizinan," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Ciamis, Giyatno, Senin (19/8/2024).
Kandang close house merupakan inovasi peternakan berbasis teknologi dengan investasi yang cukup besar, mencapai miliaran rupiah. Kandang ini khusus digunakan untuk budidaya ayam pedaging jenis broiler (BR), dengan biaya produksi yang lebih rendah dan lebih efisien dibandingkan kandang tradisional.
Giyatno menjelaskan, Disnakan Ciamis hanya mengeluarkan rekomendasi teknis untuk pendirian kandang close house, sementara izin resmi diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT).
"Kuota pendirian close house juga tergantung pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kecamatan setempat," tambahnya.
Dengan kapasitas produksi yang besar, yakni 42.000 hingga 50.000 ekor per siklus, Ciamis terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu sentra produksi ayam pedaging jenis BR.
Elfa Gusni SPt, guru dari SMKN 1 Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang mengikuti program magang di Ciamis, menyatakan kekagumannya terhadap keberadaan kandang close house di Ciamis.
"Di Ciamis, kandang close house-nya sudah banyak. Di tempat kami di Solok Selatan, kandang ayam masih tradisional, dengan kapasitas hanya seribu atau dua ribu ekor, bahkan ada yang hanya 500 ekor. Di sini, kapasitas kandangnya bisa mencapai 42.000 ekor. Ini adalah pengalaman baru bagi kami," ujar Elfa.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
