CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Para petani cengkeh di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini menghadapi kesulitan serius akibat penurunan harga jual cengkeh yang tajam.
Penurunan harga ini telah menyebabkan kerugian finansial bagi banyak petani, bahkan memaksa sebagian dari mereka untuk meninggalkan usaha cengkeh karena dianggap tidak lagi menguntungkan.
Usin Sudiawan (67), seorang petani cengkeh dari Desa Cieurih, Cipaku, mengungkapkan ketidakpuasannya dengan kondisi saat ini. Menurutnya, harga cengkeh yang merosot drastis membuat usaha ini tidak lagi layak.
“Sekarang harga cengkeh turun drastis. Ketika harga Rp100 ribu per kilogram masih memberikan keuntungan tipis, sekarang dengan harga hanya Rp60 ribu per kilogram, keuntungan hampir tidak ada,” keluh Usin pada Kamis (8/8/2024).
Dia menambahkan, biaya yang harus dikeluarkan untuk upah pekerja dan perawatan pohon menjadi beban berat.
“Upah pekerja harian mencapai Rp100 ribu, jadi biaya untuk merawat pohon dan membayar upah pekerja sudah cukup besar,” jelasnya.
Usin juga mengenang masa-masa kejayaan petani cengkeh pada tahun 1980-an, saat harga satu kilogram cengkeh setara dengan satu gram emas murni.
“Saat ini, harga Rp60 ribu per kilogram sangat jauh dari harga emas yang dulu. Kondisi ini sangat berbeda dari masa lalu,” ungkapnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait