"Saat hujan, kita sudah tahu potensi terjadinya puting beliung dan lainnya," tambahnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya, H. Ucu Anwar, menambahkan bahwa KRB ini akan menjadi rujukan untuk semua aktivitas pembangunan infrastruktur di Kota Tasikmalaya.
"Sebelum ada KRB, kami sudah melakukan pemetaan wilayah yang memiliki potensi bencana. Meskipun tidak berbentuk dokumen resmi, kami sudah memiliki gambaran awal," ucap Ucu.
Setelah ada kajian risiko bencana ini, menurut Ucu, data awal akan semakin kuat dan valid, sehingga proses penanganan kebencanaan bisa dilakukan dari awal.
"Pencegahan itu dimungkinkan untuk mengurangi risiko, dengan tagline 'kenali bahayanya, kurangi risikonya'. Untuk mengenali bahaya, diawali dari pemetaan yang kami lakukan," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait