
Usaha yang dijalani Benyamin tidak selalu stabil, terkadang mengalami pasang surut. "Penghasilan bisa naik turun, terutama saat pandemi Covid-19, kami sempat berhenti," tambahnya.
Selain memproduksi tengteng, Benyamin juga memproduksi makaroni di tempat yang berbeda. Dari dua produksi tersebut, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp400 juta per bulan.
"Omzet dari dua produksi, yaitu Tengteng dan makaroni, paling Rp 400 juta per bulan," paparnya.
Ketika ditanya tentang kehadiran Cawalkot Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf, di tempat produksinya, Benyamin merasa bahagia dan bangga.
"Kedatangan Pak Yusuf alhamdulillah membuat kami senang. Beliau juga tadi membeli banyak Tengteng," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait