Ayi Jajang, Iman Hidayat, dan Fauzi Fachussurur, penggerak program ini, mengungkapkan bahwa pengelolaan warung akan dilakukan secara mandiri, tetapi tidak berorientasi bisnis. Target utamanya adalah berbagi dan memakmurkan masjid.
"Nantinya ada menu paket makan seharga Rp5 ribu, tetapi makannya tidak bisa dibungkus, harus di sini. Ini untuk para pekerja dengan penghasilan pas-pasan. Harapannya, setelah makan di sini, mereka juga ikut shalat di sini," kata Ayi yang didampingi Iman Hidayat.
Iman Hidayat menambahkan bahwa bahan makanan akan disokong oleh anggota komunitas yang memiliki bisnis bahan pangan dengan harga lebih murah.
"Saya siap memasok telur ayam untuk warung ini dengan harga di bawah pasaran, sehingga warung ini bisa jual murah," ucap Iman.
Pembangunan Warung Sedekah oleh Komunitas Bikers Subuhan Satmori Tasikmalaya mendapatkan apresiasi dari Ketua MUI Kota Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi.
"Alhamdulillah, di dalam komunitas ini banyak pengusaha yang membuat usaha ini berjalan dengan baik. Ini harus menjadi percontohan bagi semua," ujar Aminudin.
Aminudin menuturkan bahwa masjid tidak hanya sebatas tempat ibadah, tetapi juga idealnya menjadi pusat kegiatan ekonomi umat, tempat warga beristirahat, dan melakukan kegiatan positif lainnya.
"Bikers berupaya memakmurkan masjid tentu ini sesuatu yang luar biasa. Memang masjid itu tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi sehingga bisa memberi manfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
