Pedagang Hewan Kurban: Permintaan Sapi Kurban di Ciamis Masih Sepi Jelang Idul Adha 1445 H

Andri M Dani
Pedagang Hewan Kurban: Permintaan Sapi Kurban di Ciamis Masih Sepi Jelang Idul Adha 1445 H. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Andri M Dani

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Dibandingkan dengan Idul Adha tahun 2023, permintaan sapi kurban menjelang Idul Adha tahun 2024 menurun drastis.

Hal ini dirasakan oleh pengelola peternakan sapi "Sriwijaya Farm" di Dusun Cibodas, Desa Cisadap, Ciamis.

"Stok 36 ekor sapi kurban, hingga hari ini (H-14) baru terjual 14 ekor. Padahal, tahun lalu pada H-7 seluruh stok sebanyak 35 ekor sudah habis terjual," ungkap H Yasmin S, pengelola peternakan sapi "Sriwijaya Farm" kepada iNewsCiamisRaya.id, Selasa (4/6/2024).

H Yasmin sendiri belum memahami alasan di balik penurunan drastis permintaan sapi kurban tahun ini dibanding tahun lalu.

"Harapannya, dalam dua minggu menjelang Idul Adha ini ada peningkatan permintaan," tambahnya.

Menghadapi Idul Adha tahun 2024, Sriwijaya Farm menyiapkan stok sebanyak 36 ekor sapi jantan siap kurban. Terdiri dari berbagai jenis sapi seperti limousin, pigeon, dan sapi lokal dari Madura, dengan bobot bervariasi antara 2,5 kuintal hingga 3,75 kuintal.

Harga sapi juga bervariasi, mulai dari Rp23,5 juta per ekor hingga Rp50 juta per ekor, dengan harga taksiran hidup Rp80 ribu - Rp85 ribu per kg.

Dari stok 36 ekor sapi kurban tersebut, sebanyak 14 ekor sudah terpesan atau terjual, dengan 9 ekor di antaranya akan dikirim ke Jakarta, termasuk ke Kebayoran Lama, Cipinang, dan Bekasi. Pesanan ini terdiri dari sapi jenis limousin dan pigeon.

"Pesanan dari Jakarta akan dikirim sesuai dengan permintaan masing-masing panitia kurban," imbuh H Yasmin.

"Saat ini, yang tersisa sebagian besar adalah sapi lokal Madura," katanya.

Peternakan sapi Sriwijaya Farm, Cisadap, Ciamis menggunakan ampas tahu yang dioplos dengan konsentrat dan tetes tebu sebagai pakan sapi. Ampas tahu didatangkan dari pabrik tahu di Jawa Tengah.

Di Cisadap, sebagai sentra produksi tahu di Ciamis, stok ampas tahu melimpah. Penggunaan ampas tahu juga membantu mengelola limbah tahu.

"Kami melibatkan 5 orang warga setempat untuk pemeliharaan sapi-sapi di Sriwijaya Farm. Setiap hari dibutuhkan sekarung (80 kg) ampas tahu. Campuran ampas tahu, konsentrat, dan tetes tebu adalah ramuan yang cocok untuk penggemukan sapi dan menjaga kesehatannya," pungkas H Yasmin.

Sepinya permintaan ternak kurban juga dirasakan oleh Kikim Tarkim, pemilik Rumah Dokas (Domba-Kambing-Sapi) di Tambaksari dan Rancah, Ciamis.

"Sampai hari ini permintaan kambing untuk kurban belum memuaskan. Padahal waktu tinggal 2 minggu lagi. Seharusnya sudah mulai ramai. Tapi ini malah sepi-sepi saja. Nampaknya permintaan jauh berkurang dibanding tahun lalu," keluh Kikim Tarkim, bandar ternak dari Rumah Dokas Rancah-Tambaksari kepada iNewsCiamisRaya.id jejaring iNewsTasikmalaya.id, Selasa (4/6/2024).

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network