"Pertanyaan yang banyak diajukan adalah tentang pembuatan perda. Kami jelaskan, bahwa perda bisa diusulkan oleh eksekutif maupun diinisiasi oleh DPRD," ucapnya.
"Kami juga memberikan gambaran mengenai fungsi pengawasan dan budgeting agar mereka memahami situasi dan kondisi daerah serta bisa menjadikannya bahan kajian untuk ide dan gagasan ke depan demi kelangsungan kota," jelas Jun.
Ia berharap, studi lapangan yang dilakukan mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing, Jani Noor, dapat membawa manfaat bagi mereka dalam menyelesaikan tugas kuliah.
"Kami berharap studi lapangan ini bermanfaat, terutama bagi mahasiswa jurusan hukum yang terkait dengan proses legislasi daerah. DPRD sangat terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar dan berbagi pengetahuan di sini," tambahnya.
Sementara itu, salah seorang perwakilan mahasiswa STHG, Yoga Nuryana, didampingi Hilma Aulia, mengaku terkesan setelah melakukan studi ke Kantor DPRD Kota Tasikmalaya.
"Setelah berkunjung ke DPRD, kami bisa memahami tugas wakil rakyat serta mengaplikasikan materi yang kami pelajari di kampus langsung dari sumbernya. Hal yang menarik adalah mengenai pembangunan di Kota Tasikmalaya," ujar Yoga.
Yoga menilai, bahwa masih ada beberapa pembangunan di Kota Tasikmalaya yang manfaatnya kurang dirasakan oleh masyarakat.
"Salah satu contohnya adalah proyek pedestrian di HZ Mustofa. Kebijakan dan implementasinya di masyarakat tidak mengakomodir keadilan bersama. Kami berharap DPRD dapat mengoreksi kebijakan tersebut," pungkas Yoga.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, H Wahid, dan memberikan arahan serta motivasi kepada para mahasiswa STHG yang sedang menempuh pendidikan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
