Pertemuan antara Dicky dan para pengurus PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya itu berlangsung hampir satu jam. Dicky meminta doa serta mendapatkan pertanyaan perihal situasi Kota Tasikmalaya dan harapan dirinya yang akan maju pada perhelatan pesta demokrasi Pilkada Kota Tasikmalaya 2024.
"Ya udah saya langsung sampaikan juga apa yang sudah disampaikan ke pers, tentang Tasik seperti apa dan harus bagaimana, dan kenapa sih saya harus datang ke dinas? Karena seorang calon wali kota itu seharusnya memahami Kota Tasikmlaya dan memiliki beberapa solusi untuk Kota Tasikmalaya," ucapnya.
Dalam obrolan itu juga Dicky mendapatkan pesan serta ada kesepakatan, bahwa PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya tidak berani untuk mendukung siapapun dan tidak akan mendukung siapapun. Hanya saja, mereka mendoakan semua bacawalkot yang akan membawa Kota Tasikmalaya lebih baik.
"Artinya semuanya didukung, tidak ada kespesialan, beliau akan mendoakan siapapun. Doanya beliau sama dengan harapan kami. Di mana doanya, kalau Allah akan membawa kebaikan pada keluarga Kota Tasikmalaya dan lainnya. Mudah-mudahan diijabah jadi wali kota, kalau sebaliknya malah membawa kemadoroatn mudah- mudahan tidak," jelasnya.
"Dan itu saya sependapat, karena saya juga tidak mau menjadi wali kota kalau saya tidak membwa kebaikan. Kalau perkembangan, baru rumor saja, karena saya juga tidak teburu-buru, politik itu dinamis, kita tidak akan pernah tau," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, KH Iip Syamsul Arief membenarkan bahwa pertemuanya itu hanya sebatas silaturahmi saja.
"Yang pertama silaturahim biasa, mungkin Muhammadiyah salah satu ormas yang memberikan distribusi juga terhadap pembangunanan," ujar KH Iip.
Kepada dia, KH Iip mengungkapkan, bahwa Dicky memiliki keinginan untuk maju kembali membangun Kota Tasikmalaya.
"Yang saya tangkap, dia juga ingin ikut serta partisipasi membangun Kota Tasikmalaya, dia juga berkelilig mencari ilmu pengetahuan, sehingga tentunya sharing bagaimana menanggapi Kota Tasikmalaya," tuturnya.
Dia menyebut, pihaknya hanya mendoakan saja siapapun orang yang datang menemui dirinya, apakah itu dari bacawalkot ataupun bukan.
"Kami istilahnya kepada siapapun yang bertamu dari berbagai macam, kata-kata kami itu hanya mendoakan , yang pertama, seandainya memang akan menyelamatkan dia, keluarga, Kota Tasikmalaya pasti kami mendoakan, dan doanya itu bukan doa menang dan lain sebagainya," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
