"Jumlah luas sawahnya kan sekitar 125 hektare. Nah kami masih melakukan pendataan berapa luas sawah yang terdampak," jelas Nuraedidin. Namun jika melihat luas genangan air, diperkirakan sawah yang terendam mencapai puluhan hektar.
Engkus (45), salah seorang petani, menuturkan, sawah yang sudah terendam air terutama dengan padi usia satu bulan dipastikan tidak akan tumbuh lagi alias rusak.
"Pengalaman kami selama ini jika padinya baru berusia sebulan tidak bisa diselamatkan lagi karena seluruhnya terendam air. Makanya kami berharap banjir segera reda dan padi masih bisa tumbuh lagi," ujar Engkus.
Nuraedidin pun berharap tidak terjadi puso pada sawah yang terdampak. "Data sawah terdampak diharapkan segera terumpul, sehingga dengan cepat kami bisa mengambil langkah pemetaan dan penanggulangan," ujarnya.
Kepala Desa Tanjungsari, Amas, mengungkapkan, selain dikonsumsi sendiri, produksi gabah Desa Tanjungsari dijual dan menjadi salah satu mata pencaharian warga.
"Sawah di sini tergolong produktif karena tak pernah kekurangan air. Cuma masalahnya kalau datang banjir, ya seperti ini, padi rusak terendam," kata Amas.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait