TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Bukti nyata TNI mendukung Polri, Dandim 0612Tasikmalaya Letkol Inf Raden Henra Sukmadjidibrata, memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2024 di Maolres Tasikmalaya, Rabu (3/4/2024).
Operasi Ketupat Lodaya merupakan sandi kegiatan pengamanan rutin Polri untuk perayaan Idul Fitri, terutama pengamanan tradisi mudik yang dilakukan umat muslim di tanah air.
Hadir pada gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2024, Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Moch Zen, Kapolres Tasikmalaya, AKBP Bayu Catur Prabowo, Kepala Kejaksaan Negeri, Ramadiyagus, Wakapolres Kompol Shohet, Plt Kadis Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya, Tantan, Danramil Singaparna, Mayor Czi Wawan Muhamad Nurodin, Danki 3 Yon D Sat Brimobda Jawa Barat, Iptu Uyan Suryanto, serta Kepala Koordinator Pos Basarnas Tasikmalaya, Bagus Prayogo.
"Pagi ini saya diberi kesempatan memimpin gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2024, sebagi bentuk sinergitas yang baik TNI-Polri," ungkap Dandim, di hadapan peserta upacara yang terdiri dari unsur TNI, Polri, TNI-AU, Satpol PP, Basarnas, PKS serta relawan.
Selanjutnya Dandim membacakan amanat Kapolri yang menyatakan apel tersebut dilakukan serentak di tanah air, sebagai awal dimulainya pengamanan Idul Fitri 1445 H.
"Perayaan hari raya idul Fitri bagian dari tradisi masyarakat untuk melaksankan kegiatan berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat," kata Kapolri.
Untuk memberikan pelayanan yang baik, pemerintah telah menetapkan libur nasional Idul Fitri 1445 pada tanggal 10 dan 11 April 2024, ditambah libur bersama pada tanggal 08 sampai 15 April 2024.
"Polri dengan dukungan TNI, pemerintah dan pemangku kepentingan lainya menggelar Operasi Ketupat Lodaya 2024, yang diselenggarakan selama 13 hari, mulai 4 April sampai 16 April 2024," ujar Kapolri.
Menurut Kapolri, pengamanan dilakukan di 101.700 obyek di seluruh Indonesia, baik masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun KA, dan bandara.
"Dalam pelaksanaannya, operasi ini akan melibatkan 144.392 personel pengamanan gabungan yang terdiri atas 87.880 personel Polri, 13.287 personel TNI, serta 43.225 personel yang berasal dari instansi terkait. Yakni Satpol PP, Dinkes, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Linmas dan lainnya," jelas Kapolri.
Kekuatan personel tersebut akan ditempatkan pada 1.710 Pos Pengamanan dan 734 Pos Pelayanan serta 258 Pos Terpadu
Selain itu, sebelum pelaksanaan operasi yaitu pada tanggal 21 Maret - 30 Maret 2024, Polri juga telah melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka cipta kondisi jelang operasi ketupat dengan sasaran distribusi sembako, penyakit masyarakat, miras, judi, prostitusi, narkoba, petasan, balon udara yang mengganggu penerbangan dan lain-lainya.
"Berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, terdapat beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus kita antisipasi," ungkap Kapolri.
Antara lain ancaman terorisme, premanisme, aksi sweeping oleh ormas, kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok, antrean dan kelangkaan BBM, kejahatan konvensional (3C), penyakit masyarakat, konflik buruh terkait THR, balap liar, penyalahgunaan narkoba, petasan, perkelahian antar kelompok, antar kampung, serta aksi perusakan fasilitas umum.
Selain itu perlu diwaspadai pula ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim hujan.
"Oleh karena itu, Operasi Ketupat Lodaya 2024 harus dilaksanakan secara optimal. Perjalan mudik maupun balik berjalan lancar, aman dan sehat. Kejahatan dan gangguan kamtibmas sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi," tandas Kapolri.
Untuk itu, Kapolri minta operasi dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dengan dukungan penuh masyarakat.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait