"Tidak ada patokan harga tertentu, pembeli bebas membeli sesuai kebutuhan," tambahnya.
Iman menegaskan, bahwa Air Asin Tanjung bukanlah hal baru di Kampung Cukang. Sumber penghasilan tambahan ini sudah ada selama berabad-abad. "Selama bulan Ramadhan ini, omzet kami mencapai Rp30-Rp40 juta," jelasnya.
Puncak lonjakan pembeli diperkirakan terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana sejak 5 Ramadhan sudah terlihat lonjakan pembeli, tapi puncaknya biasanya terjadi pada 25 Ramadhan.
Di sepanjang Jalan Air Tanjung, terdapat puluhan pedagang yang menjajakan Air Asin Tanjung, memudahkan warga yang ingin membelinya. Meski demikian, harga di Sumur Mata Air Tanjung cenderung lebih murah dibandingkan dengan harga di pedagang.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait