Rumah semi permanen tersebut ambruk setelah diterjang hujan lebat disertai angin kencang pada Kamis (7/3/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat kejadian, rumah tersebut kosong karena Jenal dan keluarganya sedang berpergian ke luar kota.
"Kerugian materi yang dialami Jenal diperkirakan mencapai Rp30 juta. Rumah yang ambruk tidak bisa dihuni lagi, sehingga Jenal terpaksa mengungsi," ucap Ade.
Warga, aparat kecamatan dan desa, beserta babinsa, bhabinkamtibmas, dan relawan Tagana, bergotong royong untuk membersihkan puing-puing rumah yang roboh pada Jumat (8/3/2024) pagi.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait