TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Tasikmalaya menggelar Deklarasi Pemilu Damai 2024, pada Rabu (7/2/2024) sore.
Deklarasi yang digelar di Ballroom Sakura Hotel Santika Tasikmalaya, Jalan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya itu dihadiri sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Tasikmalaya. Di antaranya dari STHG, Uncip, Unper, Univ BTH, INU, UMTAS , STIE Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya, dan STIA YPPT.
Naskah deklarasi pemilu damai dibacakan oleh Rektor Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya Prof. Dr. H. Yus Darusman, didampingi Nanang Rusliana dari Uncip Tasikmalaya, Ade Herdi Mulyana, Nana Suryana dari STHG, Ruswanto dari Universitas BTH, Neni Nuraeni dari UMTAS Tasikmalaya, Pepep Fuad dari INU Tasikmalaya, Agus Fatah dari STIA, dan Iwan Saputra dari STIE Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya.
Isi naskah deklrasi tersebut, mereka menegaskan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan pemilu yang aman dan damai, serta menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang menciderai pesta demokrasi.
Berikut isi naskah Deklarasi Pemilu Damai 2024 Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Tasikmalaya:
1. Mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan pemilu 2024 yang aman dan damai.
2. Menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang menciderai pesta demokrasi.
3. Bersama-sama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024.
4. Warga negara yang mempunyai hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani, dan tidak golput. Kita harus menghargai perbedaan pilihan setiap orang.
5. Kampus bukan tempat memecah belah, sebaliknya kampus menjaga kondusivitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur, adil, aman dan damai.
Rektor Uncip Tasikmalaya Dr. Nanang Rusliana mewakili para rektor lainnya mengungkapkan, dirinya prihatin melihat fenomena yang sekarang terjadi menjelang Pemilu 2024.
"Karena bagaimana pun juga di tannggal 14 Februari 2024 akan melaksanakan hajatan yang luar biasa. Dan ini perlu didorong oleh semua aspek masyarakat supaya kehidupan persatuan dan kesatuan ini tetap terjaga. Bagaimana caranya, tentu kita harus bergerak bersama untuk memberi pemahaman-pemahaman yang baik terkait dengan pelaksanaan pemilu yang akan datang," kata Nanang.
Ia menegaskan, sebagai akademisi, perguruan tinggi berkewajiban untuk memberikan pemahaman pada masyarakat agar pemilu ini bisa berjalan dengan lancar dan damai.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait