Presiden Republik Aer Tasikmalaya, Harniwan Obech mengatakan, kegiatan Tasik Baseuh ini merupakan event tahunan komunitasnya. Hal tersebut bertujuan untuk mengangkat pariwisata air yang ada di Kota Tasikmalaya.
"Kegiatan ini dilakukan untuk mengangkat pariwisata sungai dan kampanye lingkungan, khususnya konservasi sungai. Pasalnya, saat ini Sungai Ciwulan masih dikatakan sakit. Mudah-mudahan dengan event ini bisa jadi satu media untuk lebih mencintai sungai. Sebab, masih ada sampah plastik bertebaran di Sungai Ciwulan," kata Obech.
Ia menuturkan, antusias peserta kegiatan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Bahkan, saat ini ada 146 peserta yang tidak dapat terlayani karena kapasitas tak memadai. Bahkan, dikatakan Obech, para peserta tidak hanya diikuti daerah yang ada di Priangan Timur saja, melainkan hadir peserta dari Pulau Bali.
"Tahun ini total yang ikut 224 orang. Itu dari Tasikmalaya, Bandung, Bekasi, bahkan ada dari Bali. Kami turunkan sekitar 60 perahu. Kami bisa saja terima semua, tapi imbasnya pelayanan jadi kurang. Kami ingin mengedepankan pelayanan juga. Layanan kita utamakan," ujarnya.
Obech berharap, pariwisata di Kota Tasikmalaya, khususnya wisata sungai akan makin dikenal. Karena Sungai Ciwulan juga sudah banyak digunakan event atau lomba dari mulai tingkat nasional dan internasional.
"Tentunya harapan kami, pariwisata di Kota Tasikmalaya bissa terus meningkat terutama wisata sungai. Dari kegiatan ini juga berharap Kota Tasikmalaya bisa terus dikenal, pasalnya Sungai Ciwulan ini sering digunakan kegiatan nasional maupun internasional," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Porabudpar) Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana mengatakan, pihaknya mendukung penuh event Tasik Baseuh ke-8 ini. Pasalnya, potensi arung jeram di Kota Tasikmalaya dinilai memiliki potensi yang bagus bagi peningkatan ekonomi daerah.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait