"Contohnya, berjualan online, bisa dilakukan di sana, produknya bisa berasal dari mana saja, yang penting lokal, sehingga masyarakat sekitar lorong tersebut dapat memperoleh hasil dari penjualan tersebut," tambahnya.
Cheka menambahkan, pada 2024, pihaknya menargetkan untuk membentuk sebanyak mungkin lorong wisata Katasik yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
"Misalnya seperti yang terjadi di Situ Beet, saat kita melakukan rapat di sana, otomatis makanan yang dipesan berasal dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) sekitar, bahkan untuk makan siangnya juga diberdayakan dari UMKM setempat. Begitu juga ketika pulang, ada opsi untuk membeli produk UMKM sebagai oleh-oleh," jelasnya.
Menanggapi progres program Katasik yang belum terlihat, Cheka menyebut bahwa masih dalam tahap sosialisasi. Oleh karena itu, Cheka mengimbau kepada seluruh OPD agar melibatkan diri dalam rapat di Kawasan Wisata Tematik.
"Saat ini masih dalam tahap sosialisasi, oleh karena itu, kami mengimbau seluruh OPD, mari kita lakukan rapat di Katasik. Saya sendiri sudah tiga kali melakukan rapat di Katasik, dan saya harapkan ini juga dapat melibatkan pihak swasta," harap Cheka.
Walau begitu, Cheka memastikan bahwa program Katasik akan terus dilanjutkan. "Kita pastikan itu harus dilanjutkan," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait