Kondisi yang dialami murid dan guru di SDN Tamanggung itu tidak hanya persoalan kursi dan meja saja, menurut Asep, derita yang dialami sekolah tersebut ialah mengenai kekurangan ruang kelas.
"Ada lagi permasalahan yang lain, yaitu, kekurangan ruang kelas. Saat ini, dengan jumlah 83 siswa, ruang kelas yang tersedia hanya ada 4 ruang kelas," kata Asep.
Asep menyebut, sekolah tempat dirinya saat ini mengabdi belum ada bantuan rehabilitasi atau pun pembangunan kelas baru. Lanjut Asep, ruang kelas yang ada, saat ini dipakai belajar oleh empat kelas.
"Ruang kelas yang ada juga itu kondisinya sudah rusak. Kusen sudah rusak, atap sudah bocor. Dua kelas siswa terpaksa belajar lesehan di perumahan kepala sekolah. Sedangkan kelas 3 terpaksa harus belajar di ruang rumah dinas kepala sekolah, tanpa mebeler apapun. Sedangkan kelas 2 terpaksa bergeliran dengan kelas," beber Asep.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya permohonan bantuan, sudah dilayangkan sejak lama. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi," paparnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin, mengatakan, pihaknya akan mengupayakan bantuan kepada SDN Tamanggung yang kondisinya kini tengah memperihatinkan.
"Kami sudah mengetahui kondisi SDN Tamanggung itu, kita akan upayakan tahun ini memberikan bantuan, di tengah anggarann minim," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait