Busana Hiasan Payet di Tanah Abang Ternyata Karya Ibu-Ibu Rumah Tangga di Pelosok Taraju Tasikmalaya
Order dibawa oleh pihak distributor dari Jakarta. Ibu-ibu rumah tangga di Kampung Mekarsari hanya tinggal mengerjakan. Baik berkelompok maupun perorangan. Jika sudah selesai dibawa kembali distributor ke Jakarta.
"Butik-butik di Tasikmalaya juga mempercayakan pemasangan hiasan payet kepada kami, melalui distributor tersebut," kata Saroh.
Saroh mengungkapkan, ia dan teman-teman sebayanya sudah dari remaja menerima orderan pemasangan hiasan payet dan hingga sekarang masih berjalan.
"Sudah lama sih Kak, dari dulu sejak kecil sudah membuat payet dan sampai sekarang sudah berumah tangga tetap berlanjut," katanya.
Saroh mengatakan, tingkat kesulitan dalam membuat hiasan payet yakni harus mengerjakan sesuai pola yang sudah ditentukan. Apalagi ada kombinasi ukuran manik-manik besar dan kecil.
"Biasanya kesulitan memasang hiasan payet di mana motifnya harus sesuai pesanan. Kadang besar kadang kecil, tergantung pola dan permintaan," jelas Saroh.
Tidak hanya dipasang di pakaian, tapi juga mulai merambah ke kerudung. "Dalam satu hari kami bisa menyelesaikan beberapa potong pakaian maupun kerudung," kata Saroh.
Ia menambahkan, dalam satu hari mendapat upah antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 tergantung jumlah orderan yang bisa dikerjakan.
"Walau upah kecil tapi lumayan, dari pada diam melamun. Ini kan sambil mengobrol bisa punya penghasilan," imbuh Saroh.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait