"Jadi saya kira bisa dimaklumi bahwa sampai sekarang belum optimal dan karena memang ini satu program yang berkelanjutan. Jadi kita baru sampai awal tahun. Saya kira ada beberapa kegiatan dijangka menengah yang belum bisa dilaksanakan, kita baru bisa dilaksanakan tahun ini," ungkapnya.
Perihal evaluasi lorong wisata, lanjut Nanan, pada akhir 2023 pihaknya bersama OPD lainnya sudah melakukan pembahasan perihal evaluasi mengenai lorong wisata Katasik.
"Tentu sudah dievaluasi, kita diakhir tahun kemarin sudah melaksanakan evaluasi bersama para dewan Katasik dan progresnya masing-masing. Bervariasi sampai yang sudah mencapai tingkat yang cukup baik, ada juga yang kelihatannya masih belum mencapai target yang diharapkan," ujarnya.
"Suport dari OPD ada. Karena gini, Katasik ini kan program multi masyarakat, bahwa OPD mensupport ya harus, karena ini adalah pogram kolaboratif, artinya bukan hanya OPD dan masyarakat tetapi juga dunia usaha," tambahnya.
Nanan menegaskan, pihaknya sudah menyepakati program lorong wisata Katasik akan tetap berlanjut. "Harus, dan siap dilanjutkan," ungkapnya.
Kendala kenapa lorong wisata Katasik sampai saat ini sepi peminat, menurutnya, bahwa program ini dinilai program baru yang juga baru dilaunching pada kwartal terakhir 2023. Sehingga dirinya memaklumi jika masyarakat belum bisa memahami seperti apa Katasik itu.
"Dan masalahnya mungkin belum dirasakannya manfaat, saya yakin kalau manfaatnya sudah bisa betul-betul bisa dirasakan masyarakat, maka wilayah-wilayah lain pun akan mencoba mengembangkan kawasan Katasik," tegasnya.
Nanan menyebut, untuk pengelolanya sendiri itu Dewan Katasik yang dibentuk oleh masyarakat sendiri dengan dukungan dari kelurahaan.
Sedangkan dari sisi anggaran, program lorong wisata Katasik ini program kolaboratif, jadi tidak mengandalkan bahkan kalau bisa tidak menggunakan anggaran pemerintah daerah.
"Adapun kalau dimungkinkan, jika diperlukan anggaran dari pemda, itu bisa-bisa saja, tapi ini kan program kolaboratif di sana ada dunia usaha. Jadi artinya dunia usaha kita ajak bersama-sama, dunia akademis, pendidikan, dan lainnya," ucapnya.
Nanan menambahkan, dirinya akan mencoba mengembangkan dengan berbagai pihak, termasuk BUMN. Hal itu agar manfaat dari lorong wisata Katasik ini bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Harapannya program ini bisa berkembang, tidak hanya 10 tematik, tetapi juga ditiap-tiap kecamatan dan kelurahan ada kawasan yang menyerupai kawasan Katasik," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait