Menurut Nasiroh, anak gadisnya itu seharusnya berobat jalan seminggu dua kali atau satu bulan empat kali di rumah sakit di Bandung. Namun karena tak ada biaya, anjuran dokter tersebut tak bisa dilaksanakan.
Nasiroh mengungkapkan, Dida mengalami kelumpuhan setelah mengeluhkan sakit tulang punggung, lalu menjalani operasi tahun 2020. Namun setelah itu Dida menjadi lumpuh, mulai dari pinggang ke bawah.
"Awalnya Dida sehat dan normal, bahkan sempat bekerja. Namun suatu hari ia mengeluhkan sakit tulang punggung dan diperiksakan ke dokter. Kata dokter harus dioperasi tapi setelah dioperasi tak sembuh, bahkan jadi lumpuh," katanya.
Nasiroh menyebut, Dida pernah mendapat bantuan kursi roda dari Gubernur Jabar saat itu, Ridwan Kamil. Namun anjuran dokter menjalani terapi tak dijalani karena keterbatasan biaya.
"Seharusnya Dida menjalani terapi dan kontrol ke Bandung secara rutin. Namun karena keterbatasan biaya, sudah tiga tahun hanya bisa pasrah terbaring di tempat tidur, sambil menjalani usaha rajutannya" kata Nasiroh.
Nasiroh berharap pemerintah membantu biaya pengobatan. "Tekad Dida untuk sembuh sangat kuat. Kami berharap pemerintah ataupun donatur dapat membantu kelanjutan berobat Dida," ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait