Artinya, BPRS masih dihadapkan pada tantangan besar untuk bersaing dalam pembiayaan UMKM, terutama menghadapi pesaing dari bank syariah dan lembaga keuangan mikro syariah seperti Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dan koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah.
Selain itu, lanjut Cheka, di luar pemain syariah, persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar segmen UMKM juga cukup ketat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan peran dalam pembiayaan UMKM, BPRS dihadapkan pada kendala perluasan pangsa pasar, sehingga diperlukan transformasi agar dapat bersaing, terutama di segmen UMKM.
"Dengan kinerja yang dapat dianggap baik, namun BPRS tetap perlu melakukan evaluasi berkala, terutama dalam operasionalnya, jika ingin lebih berperan dalam pembiayaan UMKM. Salah satu langkahnya adalah dengan memulai proses digitalisasi," pungkasnya.
Sumber: Prokopim Kota Tasikmalaya
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait