"Investor tersebut berasal dari Thailand dan bergerak di Tasikmalaya. Kami tahu bahwa perusahaan ini seolah mendukung Israel," ungkap Cep Lutfi.
Setelah orasi di depan toko bangunan di Jalan Swaka Gubernur, massa aksi melanjutkan dengan aksi longmarch menyusuri Jalan Ir. Djuanda, di mana terdapat beberapa gerai makanan yang juga diduga terlibat dalam mendukung tentara Israel.
Cep Lutfi menyampaikan, bahwa langkah konkret dalam menyuarakan pemboikotan produk atau investor yang terafiliasi dengan Israel merupakan respons terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membolehkan pemboikotan tersebut.
"Aksi ini adalah bagian dari upaya kami dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Karena kami tahu, pergi langsung ke Palestina tidak mungkin. Oleh karena itu, langkah kami adalah dengan turun ke jalan dan menyuarakan kepada masyarakat," jelasnya.
Cep Lutfi menambahkan bahwa fokus mereka adalah pemboikotan produk-produk pro terhadap Israel, sebagai bentuk perjuangan mendukung kemerdekaan Palestina.
Aksi ini diakhiri dengan kunjungan ke Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait