CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Selama tahun 2023, Dinas Kesehatan Ciamis mencatat bahwa sebanyak 201 warga Ciamis terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia akibat serangan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Dalam statistik bulanan, kasus DBD di Ciamis menunjukkan tren yang cenderung stabil. Jumlah kasus rata-rata belasan tiap bulan, kecuali pada bulan April yang mencatat 26 kasus. Angka tersebut jauh di bawah jumlah tiga digit seperti yang terjadi pada tahun 2022.
"Selama tahun 2023, angka kasus DBD di Ciamis cukup landai. Bahkan menjelang akhir tahun ini cenderung menurun," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, Edis Herdis S.Sos MM, pada Rabu (29/11/2023).
Dari Januari hingga 23 November 2023, terdapat 201 kasus DBD di Ciamis, dengan rincian 94 laki-laki dan 107 perempuan.
Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia, masing-masing perempuan di bawah 14 tahun dan perempuan di atas 44 tahun.
Dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatat 663 kasus DBD dan 8 kematian, angka kasus tahun 2023 menunjukkan penurunan yang signifikan.
"Pada 2022, bulan Juli dan Agustus menjadi puncak kasus dengan lebih dari 70 kasus per bulan," ungkapnya.
Pelaksana program penanggulangan DBD, Pendi Supendi, mengimbau agar masyarakat tetap waspada meskipun kasus DBD rata-rata landai setiap bulan. Terutama dengan memasuki akhir November yang melihat turunnya hujan, sementara cuaca harian masih panas.
"Kondisi ini meningkatkan potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD," tandasnya.
Selain DBD, Dinkes Ciamis juga mencatat 3 kasus malaria pada tahun 2023. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk malaria dan filariasis.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait