Payung Geulis di Pedestrian Cihideung Kota Tasikmalaya Kusam dan Banyak yang Hilang

Firman Suryaman
Payung Geulis di Pedestrian Cihideung Kota Tasikmalaya Kusam dan Banyak yang Hilang, Warga: Tolong Diganti. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Firman Suryaman

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ratusan payung geulis yang menghiasi kawasan pedestrian Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya, mulai kusam dan banyak yang hilang.

Payung geulis kerajinan khas Kota Tasikmalaya itu digantung berderet di atas pedestrian disatukan dengan ratusan bohlam untuk mempercantik sekaligus penerangan malam hari.

Sejumlah warga kota yang tengah menikmati pedestrian Cihideung, Senin (27/11/2023) pagi, mengharapkan, payung geulis yang bergantungan segera diganti baru.

"Saya kebetulan habis sport mampir ke sini. Saya lihat payung geulisnya sudah kusam-kusam dan banyak yang copot atau jatuh," kata Iwan (43), warga Jalan Paseh, yang dibenarkan warga lainnya.

Menurut Iwan, keberadaan ratusan payung geulis tersebut ikut mempercantik kawasan pedestrian Cihideung. Apalagi merupakan kerajinan khas Kota Tasikmalaya.

"Sekarang kondisinya kusam, sudah tentu jadi sareukseuk (tak enak dipandang, Red) dan menurunkan keasrian pedestrian. Harapannya segera diganti dengan yang baru, biar indah lagi," harap Iwan.

Lagi pula, tambah Iwan, akan ikut membantu menghidupkan kembali usaha kerajinan payung geulis yang menurutnya sudah tak tahan lagi menghadapi perubahan zaman.

"Payung geulis ini sudah hampir punah akibat perubahan jaman. Siapa lagi kalau bukan kita serta pemerintah yang harus ikut mambantu mempertahankan eksistensinya," tandas Iwan.

Seperti diketahui, ratusan payung geulis dipasang berbarengan dengan mulai difungsikannya Jalan Cihideung menjadi kawasan pedestrian yang asri, medio akhir tahun 2022.

Di awal pengunaannya, ribuan warga tumplek menikmati keindahan kawasan pedestrian Cihideung dan juga Hazet setiap minggunya, terutama week end.

Pasalnya keindahan pedestrian Cihideung disebut-sebut mirip Malioboro, Yogyakarta. Ada deretan hiasan lampu dengan bentuk tiang yang antik.

Di beberapa titik ditempatkan tempat duduk berbentuk kerajinan khas lainnya, kelom geulis, dengan ukuran cukup besar sehingga bisa diduduki sekitar lima orang.

Hamparan batu granit yang menggantikan aspal juga menambah asrinya pedestrian Cihideung. Ditambah ratusan payung geulis dan bohlam yang menggentung rapi di atas pedestrian.

Yanti (37), wargaJalan Kebon Tiwu, berharap Pj Wali Kota, Cheka Virgowansyah, segera bertindak. "Tolong dong Pak Wali Kota payung geulisnya diganti. Sudah kusam dan pada hilang," ujarnya.

Kawasan pedestrian Cihideung sendiri diresmikan Gubernur Jabar saat itu, Ridwan Kamil. Sejumlah kepala daerah sempat berkunjung untuk studi banding. 

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network