Bayi anak pertama pasangan muda ini akhirnya lahir, namun berat badannya hanya sekitar 1,7 kg. Bayi kemudian dimasukkan ke inkubator.
Keesokan harinya, pihak klinik mempersilakan ibu dan bayi untuk pulang. Hal ini membuat pihak keluarga heran karena mengkhawatirkan kondisi bayi.
"Sejak awal sebenarnya kami sudah merasakan penanganan yang tidak profesional. Puncaknya ketika bayi disuruh dibawa serta pulang. Padahal menurut kami kondisinya mengkhawatirkan," ungkap Nadia (26), kakak kandung Erlangga, yang ikut mendampingi sejak awal.
Namun karena pihak klinik bersikukuh bahwa kondisi bayi sehat, keluarga akhirnya menurut membawa pilang bayi walau berat hati.
"Benar saja, selama di rumah bayi seperti kesulitan menyusu ASI. Begitu pula ketika diberi susu formula, karena memang kondisinya seperti lemah," ujar Nadia.
Malam harinya kondisi bayi drop dan langsung dibawa kembali ke klinik. Setiba di klinik ternyata sudah tutup.
"Kami gedor-gedor akhirnya ada petugas yang membukakan pintu. Saat diperiksa ternyata bayi sudah meninggal. Di tengah kekalutan kami, tidak ada petugas satu pun yang mendampingi," kata Nadia.
Keluarga akhirnya membawa bayi ke rumah sakit swasta ternama. "Saat diperiksa termyata bayi memang sudah meninggal. Yang membuat kami sedih bercampur kecewa, petugas bilang seharusnya bayi dengan kondisi seperti itu masih harus dalam perawatan di inkubator," papar Nadia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait