AM menuturkan, perbutannya tersebut dilatarbelakangi oleh kebutuhan ekonomi. Dia mengaku sudah tiga tahun tidak bekerja alias menganggur.
“Saya sudah tiga tahun tidak bekerja, belum ada panggilan. Cari gak dapet-dapet, sudah tiga tahun pengangguran,” tuturnya.
Ia mengelak jika targetnya adalah perempuan yang mengemudi mobil seorang diri. Alasannya dia tida tahu karena kaca filmnya mobil yang gelap.
“Kaca filmnya gelap, jadi saya tidak tahu yang didalamnya itu laki-laki apa perempuan. Biasanya minta Rp10 ribu, kalau sudah diberi cabut. Kalau dihitung-hitung ada 5 sampai 6 orang,” ungkapnya.
Saat ini, pria 22 tahun tersebut masih dalam proses pemeriksaan pihak kepolisian untuk mengetahui motif sebenarnya yang mendorong pelaku melakukan dugaan aksi teror terhadap ibu-ibu pengendara mobil di Tasikmalaya.
Sebelumnya diberitakan, Beredar di media sosial WhatsApp, aksi seorang pria di Tasikmalaya membuntuti mobil yang dikemudikan oleh ibu-ibu.
Dalam pesan video yang diteruskan melalui grup-grup WhatsApp, tampak seorang pria mengendarai sepeda motor jenis metik membuntuti mobil yang dikemudikan oleh seorang ibu-ibu.
Pria yang mengenakan kaos biru tersebut mengetok-ngetok pintu mobil sebelah kanan atau sopir. Pengendara mobil sempat berhenti dan terheran-heran. Namun, temannya yang berada di samping kiri jok depan memintanya untuk terus jalan dan menghiraukannya sambil mengambil video.
“Jalan-jalan, jalan aja,” ujar perempuan si perekam video.
“Apaan sih,” ucap perempuan yang mengemudi.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait