TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Seorang santri di Tasikmalaya meninggal dunia tersengat listrik di toilet, Selasa (7/11/2023).
Korban berinisial MRA (13) merupakan santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Korban kali pertama ditemukan oleh temannya sekira pukul 12.00 WIB di dalam toilet. Jenazah korban tergeletak di lantai.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. Polsek Cibeureum yang menerima laporan adanya seseorang yang meninggal dunia di dalam toilet langsung meluncur ke lokasi.
Personel Polsek Cibeureum bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Intinya kita sudah cek ke TKP bersama Inafis melakukan penyelidikan dan di sekitar TKP. Karena ada kabel-kabel kurang keamanannya sehingga dugaan hasil penyelidikan bahwa korban tersengat listrik," ucap Kapolsek Cibeureum AKP Nandang Rokhamana di lokasi kejadian.
Menurut Nandang, setelah melakukan olah TKP dan memeriksa tubuh korban, ditemukan luka di tangan korban yang kemungkinan merupakan bekas sengatan listrik.
"Setelah pemeriksaan, terdapat luka yang diduga akibat tersengat listrik di tangan korban. Oleh karena itu, kemungkinan besar korban meninggal dunia karena kejadian ini," jelasnya.
Lanjut Nandang, keterangan dari saksi mata mengungkapkan bahwa saat kejadian, korban sedang buang air besar.
"Saksi melaporkan bahwa korban sedang buang air besar ketika kejadian terjadi. Namun, di toilet tersebut terdapat banyak kabel yang dianggap tidak aman," tambahnya.
Setelah kejadian, saksi mata segera membawa korban ke rumah sakit. Namun, sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia begitu tiba di rumah sakit.
"Kami mengingatkan kembali kepada masyarakat atau setiap orang untuk menjaga lingkungan pribadi untuk selalu memastikan keamanan kabel-kabel jangan sampai kabel itu bisa menimbulkan bahaya,” ungkapnya.
Nandang menambahkan, pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
“Kebeteulan kakak korban sudah di ponpes, keluarga menerima ini sebagai musibah," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait