Akhirnya pada tahun 1913, Kabupaten Sukapura berganti nama menjadi Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, tanggal 21 Agustus 1111 Masehi juga dijadikan sebagai Hari Jadi Tasikmalaya.
Hal ini disahkan berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang sebagai tanda upacara penahbisan Batari Hyang sebagai Penguasa di Galunggung.
Asal-usul Tasikmalaya
Tentang asal-usul nama Tasikmalaya terdapat dua penafsiran. Versi pertama nama Tasikmalaya ini berasal dari bahasa Sunda dengan penggabungan kata "keusik" berarti pasir dan "nglayah" berarti tersebar luas.
Jadi secara umum, jika menggabungkan kedua kata tersebut, "Tasikmalaya" dapat diartikan sebagai daerah yang memiliki pasir yang tersebar luas.
Pendapat tersebut terkait dengan letusan Gunung Galunggung pada tahun 1822 yang mempengaruhi Kabupaten Sukapura, yang sekarang dikenal sebagai Tasikmalaya.
Letusan tersebut menghasilkan abu vulkanik yang tersebar luas di daerah sekitar, termasuk Kabupaten Sukapura. Pada akhirnya daerah tersebut disebut Keusik Ngalayah, dan akhirnya dikenal sebagai Tasikmalaya.
Versi lain mengenai asal-usul nama Tasikmalaya juga menarik. Dalam versi tersebut, "tasik" diartikan sebagai laut, telaga, atau air yang mengisi wilayah, sedangkan "malaya" diartikan sebagai rangkaian gunung-gunung. Jadi, Tasikmalaya dapat dimaknai sebagai daerah dengan gunung-gunung yang berlimpah seperti air laut.
Pendapat tersebut juga mencatat bahwa letusan gunung membentuk jurang-jurang curam dan membentuk formasi menyerupai sepatu kuda yang mengarah ke timur Gunung Galunggung.
Itulah penjelasan mengenai sejarah dan asal-usul Tasikmalaya. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait