TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Para petani di Kampung Nepong, Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, terancam gagal panen.
Pasalnya belasan hektar sawah milik mereka mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Tumbuhan padi yang baru ditanam beberapa bulan kini mengering.
"Sudah sekitar tiga bulan tidak teraliri air. Lihat saja, lahan sawah yang biasanya basah pun kini kering dan pecah-pecah," kata Hadad, salah seorang petani, yang ditemui, Kamis (21/09/23).
Ia menyebutkan, sawah milik petani yang ada di Kampung Nepong luasnya mencapai sekitar 15 hektar. Seluruhnya dalam kondisi merana karena tidak lagi terpasok air.
"Air dari saluran irigasi sudah tiga bulan mengering. Kami tidak bisa berbuat banyak, selain hanya bisa pasrah," ucap Hadad.
Hadad pun menyebutkan harga beras di Kampung Nepong pun kini melonjak karena tak ada pasokan dari para petani lokal. Semula hanya Rp 10.000 per kg kini sudah mencapai Rp 15.000 per kg.
Kepala Desa Ciroyom, Jojo Sumpena, mengatakan, kekeringan tak hanya terjadi di Kampung Nepong tapi merata di hampir seluruh wilayah desa. Sekitar 70 persen warga adalah petani.
"Ini merupakan bulan ketiga kekeringan melanda wilayah kami. Tak hanya berdampak pada pertanian tapi juga pasokan air bersih karena banyak sumur yang mulai kering," ujar Jojo.
Untuk mendapatkan air bersih, sebagian warga terpaksa berjalan kaki menuju muara sungai kecil. "Kebetulan airnya jernih belum tercemar apa-apa," kata Jojo.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, tambah Jojo, pihaknya mengambil beberapa langkah penanggulangan dengan memanfaatkan anggaran Dana Desa.
"Kami siapkan Dana Desa dengan alokasi ketahanan pangan," ujar Jojo.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait