Lanjut Zainal, bahwa selama ini kenapa pihak kepolisian diam, karena memang kapasitasnya panitia yang berbicara terlebih dulu. Maka panitia pun menyampaikan terlebih dulu secara umum kepada masyarakat melalui flyer dan videonya.
"Hal itu yang kemudian, mohon maaf, tidak dilakukan oleh yang bersangkutan (pihak panitia). Sehingga, semua warga masyarakat yang ada di sekeliling, pinggir, tempat kegiatan acara tersebut terkaget-kaget. Rumah Sakit (yang berada di dekat lokasi kegiatan acara) mendapat komplain dari keluarga pasien. Katanya musik ini terlalu keras," ucap Zainal.
Ia memastikan, bahwa masyarakat yang berada di sana, tidak terikat dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan manapun. Setelah itu, pada H-1 permasalahan itu muncul ke publik. Pihaknya bersama unsur pemerintah terkait langsung turun dan berbincang untuk mengulik fakta sebenarnya.
"Mereka juga menyampaikan itu. Kok ada kegiatan begini? Dan fakta yang kami dapatkan, pihak penyelenggara mengakui pada kami 'iya pak, itu belum kami lakukan' terkait izin ke warga sekitarnya," pungkasnya.
Sementara itu, melalui akun media sosialnya, @breakoutsayfest, pihak penyelenggara menyampaikan konser musik bertajuk Super Music Break Out Day dengan menghadirkan musisi dan grup papan atas tanah air batal digelar.
Semula konser musik yang akan digelar di Area Parkir Tee Jay Waterpark Kompleks Plaza Asia, Jalan HZ Mustofa, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya pada Sabtu (16/9/2023).
"Halo Superfriends, sebelumnya kita pengen ngucapin terima kasih dan apresiasi yang tinggi buat kalian yang sudah antusias membeli tiket dan ngasih kita dukungan lewat komen-komen di social media kita.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait