TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Musim kemarau yang melanda Tasikmalaya membuat sejumlah daerah kekeringan. Dampak dari kemarau tersebut, warga pun kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Untuk membantu warga yang memang kesulitan mendapatkan air bersih, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya pun mengerahkan armada tangki untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat.
Berdasarkan data dari BPBD Kota Tasikmalaya, sejak awal September hingga saat ini, total air bersih yang telah didistribusikan atau disalurkan kepada masyarakat mencapai 294.000 liter.
Penyusun rencanan kebutuhan logistik BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman, mengatakan, daerah yang mengalami kekeringan di Kota Tasikmalaya berada di 15 kelurahan dengan 58 titik.
"Jadi sejak awal September, BPBD Kota Tasikmalaya telah mendistribusikan air bersih sebanyak 294000 liter air untuk masyarakat,” kata Harisman, Kamis (14/9/2023) di kantornya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Harisman menyebut, setiap hari BPBD Kota Tasikmalaya menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kemarau. Dengan makin banyaknya daerah yang mengalami kekeringan, intensitas pengiriman bantuan air bersih pun menjadi meningkat.
“Setiap harinya mengalami peningkatan pengiriman, yang biasanya mengirimkan tiga tangki lalu lima tangki, kini mengalami peningkatan pengiriman sampai sembilan tangki air bersih yang didistribusikan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang memang daerahnya sudah mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, bisa mengajukan surat permohonan bantuan air melalui kelurahannya masing-masing.
Namun, jika situasi darurat bisa langsung menghubungi call center BPBD Kota Tasikmalaya atau ke call center Tasik El-Nino di nomor telepon 081-121-011-13.
"Selanjutnya akan kami lakukan pengecekan ke lapangan sebelum dilakukan pendistribusian dengan proses administrasi tetap berjalan. Kalau dianggap prioritas mungkin tidak, karena mungkin kita lebih mengutamakan pemerataan, tapi hanya dari sisi permohonan mungkin ada beberapa wilayah yang permohonannya banyak," jelas Harisman.
Ia menambahkan, selama pendistribusian tidak terdapat kendala apapun. Meski ada, tapi hal itu tidak dianggap terlalu signifikan. “Karena yang penting bagi kami ada pasokan air yang bisa didistribusikan dan kami membantu untuk mendistribusikan kepada wilayah-wilyah yang membutuhkan," ungkapnya.
"Untuk distribusi memang ada beberapa pihak yang memberikan bantuan, seperti dari PT Dollar. Selain itu, kita bekerja sama dengan PDAM Tirta Sukapura ya, ada dari PTT, Plaza Asia Tasikmalaya, PLN, PMI, Baznas, dan HBI," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengimbau kepada masyarakat, agar menghemat air dan menggunakannya dengan bijak sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, warga juga bisa membuat umbung-umbung atau tempat penampungan air serta menanami lahan kosong dengan pepohonan yang memang bisa menyimpan cadangan air.
"Sehingga ke depan menjadi salah satu antisipasi kekeringan yang melanda wilayah kita. Diharapkan ketika beraktivitas di rumah, awasi dan perhatikan ketika di dapur ibu-ibu yang sedang memasak jangan ditinggalkan, kalau menggunaka alat-alat elektronik pun harus diwaspadai untuk mencegah kebakaran," ungkapnya.
Lanjut Ucu, di musim kemarau ini bukan hanya kekeringan yang melanda, tetapi ada ancaman lain yakni potensi kebakaran sehingga masyarakat diharapkan bisa saling mengingatkan satu sama lain.
"Bahwa potensi kebencaan itu bisa diakibatkan oleh kelalaian, salah satunya jaga anak-anak kita masing-masing dalam bermain, hindari menggunakan kawat dalam bermain layang-layang juga," ujar Ucu.
Ia menambahkan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak kemarau terjadi pada Oktober dan dari informasi yang didapatnya pada November 2023 akan terjadinya hujan.
"Tapi sebagai langkah-langkah antisipatif, kita tetap harus bijak menggunaka air. Sampai saat ini untuk pendistribusian air ke masyarakat masih relatif aman, tapi saya belum bisa memperkirakan ketika kemarau terjadi ke tiga bulan ke depan," tambah Ucu.
Dirinya berharap, seluruh OPD yang ada di Kota Tasikmalaya muncul empatinya untuk membantu masyarakat yang saat ini sedang membutuhkan air bersih.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait