Mudah-mudahan, tambahnya, kasus kematian Fajar segera terungkap secara terang bederang, termasuk siapa tersangka pelakunya. "Doakan saja segera terungkap," harap Iwan.
Seperti diketahui, berdasarkan pengakuan Maulana saat dimintai keterangan oleh petugas, ia bersama korban didatangi dua orang yang juga naik sepeda motor.
"Saat itu saya bersama korban berhenti dulu di dekat Jembatan Ciloseh untuk buang air kecil. Tiba-tiba dua orang mengnampiri kami," ujar Maulana.
Salah seorang pelaku turun dari motor dan langsung menghardik meminta sepeda motor yang dikendarai korban sambil mengeluarkan celurit.
Maulana yang ketakutan langsung lari menuju permukiman sambil berteriak minta tolong. Mendengar teriakan itu, warga berhamburan keluar dan segera menuju lokasi kejadian setelah diberi tahu yang terjadi.
Warga sempat melihat pelaku berupaya membawa kabur motor. Namun saat melihat warga berdatangan, keduanya langsung kabur tak sempat menggondol motor milik korban.
Setiba di lokasi, warga tak menemukan Fajar. Seorang awak bus yang sebelumnya melintas memberi tahu bahwa korban dibawa ke bawah jembatan.
Maulana segera turun ke kolong jembatan, dan ia menemukan korban sudah tak bernyawa dengan posisi telungkup serta ada luka di tangan serta punggung.
Jajaran Polres Tasikmalaya Kota bersama Polsek Indihiang yang melakukan olah tempat kejadian menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya celurit, sepeda motor Honda Beat bernopol Z 6949 MO milik korban serta sebuah helm.
Sementara jasad korban dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya. Proses evakuasi mendapat bantuan petugas BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya akibat sulitnya medan.
Rencananya, jenazah korban akan diautopsi pada Senin (11/9/2023).
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait