Indahnya Kebersamaan dan Toleransi di Tasikmalaya, Siswa SD Katolik Yos Sudarso Ulin Bareng Santri

Heru Rukanda/Kristian
Indahnya Kebersamaan dan Toleransi di Tasikmalaya, Siswa SD Katolik Yos Sudarso Ulin Bareng Santri. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

Indahnya Kebersamaan dan Toleransi di Tasikmalaya, Siswa SD Katolik Yos Sudarso Ulin Bareng Santri. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

“Sekolah harus menjadi tempat di mana anak-anak tidak hanya menambah pengetahuan, tapi membentuk karakter unggul. Salah satunya adalah memiliki keterbukaan pada keberagaman suku, agama, ras, budaya, sesuai dengan konteks bangsa Indonesia. Momen kemerdekaan juga sangat tepat diisi dengan kegiatan persaudaraan lintas iman seperti ini,” ujar Kepala SD Yos Sudarso, Nita di lokasi kegiatan, Selasa (15/8/2023). 

Kegiatan kebersamaan di pelataran komplek ponpes terasa semakin cair dan menarik ketika tim dari Sakola Motékar mengajak seluruh peserta untuk bermain permainan tradisional seperti oray-orayan dan paciwit-ciwit lutung. 

“Itulah sebabnya kegiatan ini diberi judul “Dulur Ulin”. Siswa-siswi Yos Sudarso yang notabene beragama Katolik dan sebagian di antaranya berasal dari etnis Tionghoa, bersama dengan para santri yang beragama muslim dan beretnis Sunda, bercampur-baur dalam sukacita permainan tradisional,” ucap Nita.

Kegiatan lintas iman ini juga turut diikuti oleh para orang tua siswa. Mereka ikut memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan pertunjukan seni kolaborasi lintas agama dan lintas etnis. “Para orang tua dari Gereja Katolik yang tergabung dalam kelompok Angklung Silih Asih berkolaborasi dengan Gamelan Kontemporer Ki Pamanah Rasa mengalunkan lagu-lagu daerah dan nasional, menambah kemeriahan acara tersebut,” tandasnya.

Pemimpin dan pengasuh Ponpes Sabilul Huda Tasikmalaya Ustaz Mohammad Al-Faruq, menuturkan, pihaknya berasa senang dengan kehadiran anak-anak SD Yos Sudarso berama para guru dan orang tuanya ke pondok pesantrenya. Kegiatan tersebut menurutnya menjadi pengamalan dalam ajaran Islam tentang membangun ukhuwah watoniyah.

“Kami merasa senang menyambut anak-anak dari sekolah Yos Sudarso bersama para pendamping. Kegiatan ini merupakan pengamalan ajaran Islam untuk membangun ukhuwah watoniyah, yaitu persaudaraan sesama anak bangsa. Kita bisa melihat, ketika anak-anak bermain bersama, tidak ada yang saling mempertanyakan suku, agama, ataupun ras. Dari anak-anak inilah kita semua perlu belajar tentang hidup berbangsa dalam keberagaman,” ujar Ustaz Faruq.

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network