Cegah Stunting, Dosen Praktisi Unsil Tasikmalaya: Pendekatan Gizi Masyarakat dan Pola Asuh Anak

Heru Rukanda
Cegah Stunting, Dosen Praktisi Unsil Tasikmalaya Pendekatan Gizi Masyarakat dan Pola Asuh Anak. Foto: Ist

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Percepatan penanganan stunting di Indonesia menjadi salah satu fokus pekerjaan dari pemerintah pusat hingga daerah. Sebagai mana diketahui, stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/1/2023) di mana pr2qevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di 2021 menjadi 21,6 persen di 2022. Sedangkan standard WHO terkait prevalensi stunting harus diangka kurang dari 20 persen. Penurunan stunting ini terjadi di masa pandemi bukan terjadi di masa biasa.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan, di masa yang normal tahun ini penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi, sehingga target penurunan stunting diangka 14 persen di 2024 dapat tercapai.

Melansir sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Selasa (27/6/2023), secara jumlah, daerah di Indonesia yang paling banyak penurunan angka stunting adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.

Untuk terus menekan angkat stunting, Pemeritah Daerah (Pemda) Kabupaten Tasikmalaya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing, berkepribadian, dan berakhlakul karimah, guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan desa.

Pengentasan stunting untuk menyelematkan manusia, sesuai amanat Permendes Nomor 13 Tahun 2020 tentang Skala Prioritas Penggunaan Dana Desa minimal 10 persen anggaran desa untuk pengentasan stunting dapat diimplementasikan di Kabupaten Tasikmalaya.

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu cara memenuhi hak dasar manusia. “Jangan dulukan pembangunan jalan setapak kalau masih ada di lingkungan kita balita yang kekurangan gizi, balita yang pendek, perhatikan mereka karena investasi manusia adalah investasi dunia akhirat,” ujar Wakil Bupati Cecep Nurul Yakin, seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Tasikmalaya, Selasa (27/6/2023).

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network