Dosen FIK Unsil Gelar Edukasi Keragaman Makanan Keluarga untuk Pencegahan Stunting di Tasikmalaya

Kristian
Dosen FIK Unsil Gelar Edukasi Keragaman Makanan Keluarga untuk Pencegahan Stunting di Tasikmalaya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) menggelar kegiatan Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat (PPKM).

Kegiatan PPKM yang diikuti oleh ibu-ibu kader posyandu tersebut digelar di Aula Puskesmas Parakangsayag, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya ini berlangsung selama dua hari dari Senin (26/6/2023) hingga Selasa (27/6/2023). 

Kegiatan ini merupakan kepedulian Unsil dalam membantu pemerintah guna mencegah stunting pada balita dengan cara memberikan edukasi keragaman makanan keluarga

"Kami selaku dosen di FIK Unsil sesuai dengan bidang kami yaitu pencegahan penyakit melaksanakan kegiatan edukasi, terutama mengenai keragaman makanan untuk pencegahan balita stunting," ucap dosen FIK Unsil Tasikmalaya, Nur Lina. 

Menurut Lina, pihaknya mempunyai kewajiban yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Lanjut dia, keragaman makanan menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kualitas makanan di tingkat keluarga untuk pencegahan stunting.

"Keragaman makanan itu meliputi makanan berpatih, kemudian sayur yang berwarna hijau, sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A, kemudian jeroan, yang mungkin menurut ibu-bu masih banyak yang takut untuk memberikan kepada balitanya karena takut obesitas atau hipertensi," kata dia. 

Lina menjelaskan, bahwa keragaman makanan adalah jumlah kelompok makanan yang dikonsumsi selama periode 24 jam. Keragaman makanan juga berguna untuk menilai kualitas makanan, kecukupan gizi dan status gizi anak. 

Masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak masa kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun. Selama periode awal inilah kejadian stunting paling sering terjadi karena pada masa tersebut anak memiliki kebutuhan asupan zat gizi yang tinggi yang diperlukan untuk neurogenesis, migrasi neuron, pertumbuhan aksonal dan dendritik, sinaptogenesis, mielinisasi, dan sinaptik.

"Harapan kami dengan memberikan edukasi keberagamanan makanan ini, ibu-ibu bisa memberikan makanan dalam jumlah yang yang beragam, dan memberikan makanan yang bergizi," paparnya. 

"Karena tidak ada satu pun makanan yang mempunyai zat gizi yang lengkap. Jadi sangat diperlukan kemampuan ibu di dalam mengetahui kemudian bisa membuat makanan yang lebih beragam untuk anak-anaknya," jelas dia. 

Sesuai kegiatan, Tim PPKM juga memberikan bantuan berupa Baby Scale dan Infant Ruler melalui Kepala Puskemas Parakannyasag untuk selanjutnya diberikan kepada posyandu yang belum memiliki alat tersebut.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network