"Tentu kami juga menginginkan pada saat acara khusus ini orang bisa mengekspresikan dalam bentuk produk segala macam. Ternyata yang kita lihat fenomena ini menjadi salah satu awal untuk dijadikan kegiatan ekonomi bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya khususnya," kata dia.
"Makanya kita bersepakat untuk membuat sebuah acara, memang belum terlalu besar tapi kami harap ini akan berkesinambungan ke depannya" tambah dia.
Selain itu, Lucky menyebutkan, dalam program pengabdian masyarakat ini, pihaknya memanfaatkan kardus bekas sebagai bahan untuk membuat kerajinan fungsional yang sedang diminati oleh kalangan muda sebagai hadiah.
Ia menyampaikan, salah satu faktor yang menghambat peningkatan daya beli masyarakat adalah kurangnya pemanfaatan teknologi yang baik. Oleh karena itu, pihaknya juga akan memberikan pelatihan tentang penerapan teknologi yang baik.
"Dan salah satu yang agak sulit ketika kita ingin memanfaatkan sampah untuk bahan daur ulang ini sumber daur ulangnya terkadang bercampur dengan sampah lain. Mungkin kesadarannya bahwa semua yang tidak terpakai dianggap sampah," kata dia.
"Makanya ada program di Pemerintah Kota tadi sudah disebutkan tentang bank sampah. Ini menjadi salah satu awal yang bagus supaya nanti ketika para pengusaha baru ini mau bikin bucket dari bahan bahan daur ulang, suplay daur ulangnya juga tersedia dan tidak kesulitan nyari gak harus sampai keluar kota," pungkasnya.
Kerja sama dengan Kampus Unsil dalam kegiatan pelatihan bagi para pelaku kreatif dalam mengembangkan bahan bekas itu pun disambut baik oleh Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana.
Menurutnya, salah satu subsektor yang sangat besar potensinya di Kota Tasikmalaya yaitu ekonomi kreatif. Dari data bahwa ada sekitar 6.300 ekonomi kreatif yang berkegiatan.
"Jadi lembaga yang ada di Universitas Siliwangi kita bisa kerja sama untuk menggali potensi-potensi yang bisa dilakukan, di antaranya dengan pelatihan, pengembang-pengembangan kerja sama kedepannya tidak hanya industri. Saya menyambut baik adanya kegiatan tersebut," kata Deddy.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait