"Pembiayaan insyaalloh mungkin kami membantu sesuai dengan kemampuan atau nanti bisa berkoordinasi dengan pak Pj Walikota Tasikmalaya. Pemerintah ada untuk covidnya dan jasa raharja. Kami pun pihak provinsi ada sedikit perhatian dengan datangnya ke sini pun insyaalloh ada bantuan," tegas Uu.
Ia menyebut, dari informasi yang diterimanya bahwa pelaku penabrakan ingin berkomunikasi dengan korban. Selain itu, pelaku juga masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian di Polres Ciamis.
"Informasi yang saya dapat, pihak penabrak bersedia untuk memberikan perhatian yang maksimal untuk keperluan korban," ucapnya.
"Harapan kami tidak masuk ke ranah hukum, kalaupun dia sudah mengakui keselahan kemudian ada perhatian, kami sebagai orang pesantren, maafkan lebih bagus. Tetapi kembali ke kelurga dan pihak pesantren Miftahul Huda Al-Abidin," sambungnya.
Uu Ruzhanul Ulum yang juga sebagai Panglima Santri Jabar menghimbau, berbagai macam komunitas maupaun berbagai komponen termasuk dari maysarakat, untuk selalu mengahargai antar sesama pengguna jalan.
"Saya berharap menguatkan kembali kepada mereka yang senang menggunakan moge untuk bisa lebih hati-hati, waspada dan melihat sekitar dan kalau boleh turunkan ego," harapnya.
Direktur RSUD dr.Soekardjo, Budi Tirmadi, menuturkan, kondisinya korban sudah membaik. Namun, saat ini korban masih menjalani perawatan medis serta korban pun tengah menjalani isolasi karena hasil swab atigennya reaktif Covid-19.
"Kalau dari pantauan CCTV, korban kondisinya membaik ya. Kan korban masih covid-19, jadi harus dipantau melalui CCTV,"kata Budi.
Meski kondisinya membaik, lanjut Budi, tetapi lebam pada wajah korban masih terlihat. Selain itu, bekas luka jahit di juga masih tampak.
"Kami sudah periksa korban terutama di bagian kepala. Dari diagnosis dokter, memang ada cedera kepala. Namun, dari hasil pemeriksaan CT scan, insyaallah aman," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait