JAKARTA, iNews.id - Jumlah kasus sifilis di Indonesia telah meningkat dengan cepat selama lima tahun terakhir, dan hal ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Data mengenai jumlah kasus sifilis di Indonesia telah dirilis secara publik oleh Kementerian Kesehatan. Kota-kota besar masih menjadi daftar lima besar kasus sifilis, dengan Jawa Barat menempati peringkat kedua.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh mudahnya akses untuk melakukan tes sifilis di klinik-klinik di wilayah tersebut.
Namun, perilaku seks yang tidak sehat seperti tidak menggunakan kondom atau sering berganti pasangan juga menjadi faktor yang perlu dikendalikan.
Berikut daftar 5 provinsi dengan kasus sifilis terbanyak di Indonesia:
1. Papua
Kemenkes mencatat bahwa Provinsi Papua adalah provinsi paling banyak ditemukan kasus sifilis sepanjang 2022. Data mencatat, kasus sifilis di sana sebanyak 3.864 kasus dari 34.625 pemeriksaan. Hanya 2.373 pasien yang mendapat pengobatan, sisanya tidak mencari bantuan medis.
Perlu diketahui, bahwa dari faktor usia, ternyata kasus sifilis 2022 didominasi usia dewasa muda yaitu 25-49 tahun dengan 63 persen kasus. Disusul kelompok usia 20-24 (23%) dan usia 15-19 tahun (6%).
2. Jawa Barat (Jabar)
Di urutan kedua ada Jawa Barat (Jabar) dengan 3.186 kasus sifilis ditemukan selama 2022. Dari jumlah tersebut, hanya 1.500 pasien yang mendapat pengobatan. Jumlah kasus ditemukan itu dari 305.816 tes.
3. DKI Jakarta
Ibu Kota masuk dalam daftar temuan kasus sifilis terbanyak ketiga di Indonesia sepanjang 2022. Sebanyak 1.897 kasus sifilis ditemukan di DKI Jakarta dari 71.037 pemeriksaan, dan hanya 1.343 pasien mendapatkan pengobatan yang ideal.
4. Papua Barat
Di urutan empat yaitu Provinsi Papua Barat. Provinsi tersebut mencatatkan kasus positif sifilis sebanyak 1.816 dari 9.659 pemeriksaan. Dari jumlah temuan kasus positif itu, hanya 940 pasien diobati.
5. Bali
Bali menduduki peringkat kelima kasus sifilis terbanyak di Indonesia sepanjang 2022. Kasus sifilis di Bali sekitar 1.300 kasus dengan 1.040 orang mendapat pengobatan. Jumlah kasus positif itu didapat dari 53.876 pemeriksaan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait