TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sebuah video yang memperlihatkan beberapa siswa urunan uang membeli sepatu untuk temannya viral di media sosial (medsos). Informasi yang dihimpun, video itu direkam di SMPN 3 Kota Tasikmalaya, Jalan Merdeka, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dari hasil penelusuran, video berdurasi 30 detik itu kali pertama diunggah ke TikTok oleh akun @rfirzl_. Video tersebut kemudian diunggah ulang di Twitter oleh akun @akuluka dan dengan cepat menjadi viral.
Dalam video tersebut terlihat beberapa siswa mengumpulkan uang dengan target sebesar Rp217 ribu. Ada catatan sumbangan dari siswa mulai dari Rp3 ribu hingga RP 10 ribu. Setelah terkumpul, uang tersebut pun digunakan untuk membeli sepatu bagi siswa yang sepatunya rusak.
Salah seorang siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya, Raisya, membenarkan bahwa video yang viral itu dibuat di sekolahnya, tepatnya pada Selasa (7/3/2023) yang dilakukan oleh kelas VIII B.
“Awalnya ada salah seorang siswa yang mengajak urunan untuk membeli sepatu baru bagi salah satu teman sekelas yang sepatunya sudah bolong,” katar Raisya.
Menurutnya, ajakan itu kemudian disetujui oleh seluruh teman satu kelas tanpa sepengetahuan teman yang sepatunya sudah rusak. Bahkan, ada beberapa orang tua yang juga ikut nyumbang untuk membeli sepatu baru itu.
Raisya menyebut, beberapa hari kemudian sepatu baru dipesan. Setelah sepatu sampai, kemudian langsung diberikan pada Selasa (7/3/2023) di kelas.
“Ini adalah inisiatif para siswa, tanpa paksaan apapun,” ujarnya.
Ia menuturkan, saat itu ada salah temannya yang merekam saat urunan dan sepatu baru diberikan. Rekaman itu kemudian diunggah di TikTok dan viral.
“Jadi viral, kami juga tidak menyangka. Awalnya hanya postingan iseng tapi senang juga bisa viral. Mudah-mudahan menjadi motivasi yang baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, mengatakan, awalnya ia tidak mengetahui video viral siswa yang urunan dan membeli sepatu untuk temannya. Ia pun sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh anak didik di SMPN 3 Kota Tasikmalaya itu.
“Itu yang diharapkan, siswa peduli sesama teman. Peka terhadap lingkungan,” kata Ely.
Menurutnya, kejadian itu menjadi kabar baik di tengah isu soal geng motor di Kota Tasikmalaya yang melilbatkan anak-anak usia sekolah.
“Hasil pendidikan kami membuktikan bahwa masih ada siswa yang peduli temannya yang kurang beruntung. Kami sangat mengapresiasi anak-anak. Masih ada anak-anak baik dan tidak seperti apa yang kita bayangkan,” ujarnya.
Ely menambahkan, dengan viralnya siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya yang membantu temannya yang kurang beruntung, menjadi motivasi dan muncul hal-hal baik yang positif dari para siswa.
“Kami tentunya akan terus berupaya menerapkan pendidikan karakter kepada peserta didik. Mudah-mudahan ini menular ke orang lain dan menjadikan anak-anak yang sholeh dan sholehah,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait