BEKASI, iNewsTasikmalaya.id - Para praktisi metafisika dan asosiasi profesi seni budaya yang tergabung dalam Perkumpulan Praktisi Terapis Metafisika Nusantara (PPTMN) menggelar deklarasi, pelantikan pengurus, dan komitmen bersama, di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (18/2/2023).
Ketua Umum PPTMN yang juga seorang pakar hipnoterapi, Setiawan, mengatakan, dengan lahirnya PPTMN diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi, dan persaudaraan para pelaku seni budaya dan praktisi metafisika di Nusantara.
“Harapan kami tentunya ingin lebih mempererat persaudaraan dan menciptakan atau melestarikan seni budaya yang ada di Nusantara,” kata Setiawan.
Bang Away sapaan akrab Setiawan menuturkan, deklarasi dan pelantikan pengurus serta komitmen bersama ini dihadiri oleh seluruh pengurus dari berbagai wilayah dari Sabang sampai Marauke.
“Hadir juga praktisi ternama Nusantara, di antaranya Ki Prana Lewu, Mbah Gareng, Gus Metal Resek, Haryo Tali Jiwo, dan yang lainnya,” tutur Bang Away.
Menurutnya, PPTMN juga menjalin mitra kerja dengan asosiasi Original Rekor Indonesia (ORI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Dalam kegiatan tersebut, lanjut Bang Away, dilaksanakan juga penyerahan rekor dan pengangkatan duta pengobatan alternatif.
“Selain itu, ada juga sosialisasi antisipasi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba dari Direktur Advokasi BNN, Brigjen Pol Victor Pudjiaji,” ucapnya.
Setiawan menjelaskan, PPTMN ini juga bergerak dalam pencegahan mal praktek yang dilakukan oleh oknum praktisi metafisika hingga pembuatan legalitas kegiatan praktisi di Indonesia.
“Masalah legalitas kegiatan praktisi ini masih dianggap hal sepele oleh sebagian praktisi. Makanya dengan adanya PPTMN ini untuk memberikan pemahaman soal legalitas ini,” jelasnya.
Ia berharap, sejak dideklarasikan, PPTMN ini bisa menjadi wadah utama dalam pengurusan legalitas, dan bisa membantu pemerintah untuk menertibkan praktisi yang banyak melakukan tindakan ilegal di kalangan masyarakat.
“Saya harap tidak ada lagi kejahatan yang mengatasnamakan mistik dan merugikan masyarakat dikemudian hari,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPTMN, Mbah Gareng mengatakan, deklarasi dan pembacaan pakta integritas dilakukan oleh seluruh peserta yang hadir. Pembacaan pakta integritas ini bertujuan untuk menghindari praktisi dari perbuatan yang melanggar hukum.
“Diharapkan pakta integritas yang dibacakan betul-betul bisa dijiwai dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh semuanya,” kata Mbah Gareng.
Deklarasi PPTMN ini mengusung tema Seni Budaya Nusantara. Para peserta pun tampak memakai kostum tradisional seperti pakaian adat Reog Ponorogo yang dikenakan Mbah Gareng, pakaian adat Banten, Betawi, dan pakaian adat lainnya.
“Seni budaya ini penting sebagai jati diri bangsa. Budaya Nusantara kita ini sangat banyak dan sakral sehingga kita perlu menjaga dan melestarikannya, jangan sampai diklaim oleh bangsa asing. Ketika diklaim bangsa lain, baru ketar-ketir mencari data dan fakta,” tegas Mbah Gareng.
Ia menjelaskan, kendati sebagai asosiasi baru, PPTMN sudah menjadi perhatian publik khususnya di kancah nasional. PPTMN bersinergi dengan berbagai kementerian di antaranya Kemnaker, Kemenkes, Kemenparekaf, dan beberapa kementerian lainnya.
“Alhamdulillah, PPTMN ini organisasai resmi yang sudah menyabet banyaj rekor Indonesia. Di antaranya sebagai asosiasi pertama yang memiliki legalitas lengkap,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait