Ujung gletser yang menghadap ke laut diposisikan di atas cekungan samudra seperti mangkuk, mengakibatkan kedua gletser di bagian bawahnya terpapar arus air yang hangat, padat dan asin.
Kondisi ini tidak hanya mencairkan gletser yang meluas ke Laut Amundsen, tapi mengikisnya dari bawah melepaskan mereka dari titik jangkar utama yang terletak di utara.
Pencairan dari bawah ini melemahkan gletser dan membuatnya lebih rentan terhadap retakan pada permukaan dan menyebar ke seluruh lapisan es sehingga berpotensi memecah es.
Apabila keseluruhan lapisan es di Antartika Barat pecah dan mencari ke laut, maka akan terjadi kenaikan permukaan laut global sekitar 3,4 meter.
Setelah menelitian lebih dari 20 garis pantai, para ilmuwan menemukan bahwa pantai tertua dan tertinggi mulai terbentuk sekitar 5.500 tahun yang lalu. Sejak saat itu hingga sekitar 30 tahun yang lalu, hilangnya es menutupi garis pantai dengan kecepatan sekitar 0,14 inci atau 3,5 milimeter setiap tahun. Namun selama tiga dekade terakhir, laju kenaikan garis pantai telah meroket hingga 1,6 inci atau 40 mm per tahun.
“Meskipun gletser yang rentan ini relatif stabil selama beberapa milenium terakhir, namun tingkat kemundurannya saat ini semakin cepat dan telah menaikkan permukaan laut global,” kata Rood.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Gletser Kiamat Antartika Mencair Lebih Cepat, Kondisinya Bikin Ngeri Seluruh Dunia".
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait