Eli menargetkan, hasil sosialisasi ini bisa menambah pemahaman para siswa bahwa di lingkungan sekolahnya bisa tercipta situasi kondisi yang ramah anak. Tak hanya diterapkan para siswa, ia juga berharap hal ini bisa diterapkan oleh para guru.
“Outputnya hari ini adalah adanya pemahaman dari anak-anak, bahwa tercipta di lingkungan SMPN 1 ini bisa menjadi sekolah ramah anak, dari mulai komponen guru kemudian peserta didik semuanya bisa memahami bahwa satu dengan lain harus saling menjaga," ujarnya.
“Dengan adanya UPTD P3A memang pemerintah daerah begitu sigap menyikapi bagaimana adanya penanganan kasus secara spesifik di unit pelaksanaan teknis perlindungan perempuan dan anak sehigga kasus-kasus ini bisa ditangani dengan cepat," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait