Dia akhirnya turun menuju lembah sembari bertafakur melihat keindahan pemandangan sambil menanam padi. Pada suatu hari Syekh Abdul Muhyi melihat padi yang ditanam sudah menguning dan telah mencapai waktu untuk dipetik.
Saat dipetik, terpancar cahaya kewalian yang ditandai dengan terlihatnya kekuasaan Allah SWT. Benar saja padi tersebut hasilnya tidak kurang dan tidak lebih, hanya mendapat sebanyak dengan jumlah benih yang ditanam.
Syekh Abdul Muhyi ingin memastikan kembali benar adanya gua tersebut di sana dengan kembali menanam benih padi. Saat dia sedang berjalan ke arah timur, lalu mendengar suara air terjun dan kicauan burung keluar dari dalam lubang.
Syekh Abdul Muhyi memastikan untuk melihat gua tersebut. Akhirnya dilihatnya lubang yang keadaanya persis dengan gua digambarkan oleh gurunya.
Syekh Abdul Muhyi mengangkat kedua tangannya untuk memuji kebesaran Allah SWT. Gua tersebut akhirnya telah ditemukan yang dulunya merupakan tempat Syekh Abdul Qodir Al Jailani menerima ijazah ilmu agama dari gurunya bernama Imam Sanusi.
Semenjak ditemukannya gua tersebut, Syekh Abdul Muhyi dan keluarga serta para santri-santrinya bermukim di sana. Beliau menempuh jalan tarekat di samping mendidik para santri-santrinya.
Lorong Menuju Makkah
Gua Pamijahan juga pernah menjadi tempat bertemunya para Wali Songo ketika akan menyebarkan agama Islam. Dalam gua tersebut terdapat beberapa tempat, seperti tempat beribadah para wali, air kehidupan (ad cai kahuripan) yang keluar dari sela sela batuan dalam gua.
Di dalam juga ada beberapa lorong yang konon dahulu digunakan oleh sang wali ketika berangkat menuju Makkah. Serta di dalamnya juga terdapat beberapa lorong menuju beberapa tempat kota bersejarah di Tanah Air, seperti lubang menuju Banten saat akan menemui Syekh Hasanuddin.
Kemudian lorong menuju Gunung Djati saat akan menemui Syekh Syarif Hidayatullah. Juga terdapat lorong menuju Surabaya saat akan menemui Sunan Ampel.
Misteri adanya lorong menuju Makkah ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk mencobanya. Namun, tidak berhasil. Konon ada salah satu pengunjung yang mencoba untuk masuk ke dalam lorong menuju Makkah tersebut, tapi malah menghilang dan tidak pernah kembali hingga saat ini.
Kini lorong tersebut ditutup dengan besi agar tidak ada yang mencoba memasukinya.
Itulah sejarah dari gua Pamijahan, Tasikmalaya yang sangat melekat dengan nilai religiusnya.
Artikel ini telah tayang di jabar.inews.id dengan judul "Sejarah Gua Pamijahan Tasikmalaya, Konon Ada Lorong Menuju Makkah"
https://jabar.inews.id/berita/sejarah-gua-pamijahan-tasikmalaya
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait