Tasikmalaya Slalom Drift Club Berizin Miliki Tempat Latihan di Dadaha, Diikuti Atlet Luar Daerah

Nanang Kuswara
Club Tasikmalaya Slalom Drift (TSD) berfoto bersama di arena tempat berlatihnya di Halaman GOR Dadaha, Kota Tasikmalaya. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Nanang Kuswara)

TASIKMALAYA, iNews.id - Di Priangan Timur, Jawa Barat, sepertinya Tasikmalaya Slalom Drift (TSD) kini menjadi satu-satunya club yang mengantongi izin tempat berlatih bertempat di Halaman GOR Dadaha, Kota Tasikmalaya.

Meski harus membayar biaya sewa tempat sebesar Rp 500.000 setiap bulannya, namun mereka merasa diakui dan jadi giat berlatih setiap hari Jum’at selama dua kali dalam setiap bulannya.

Sehingga dari Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, bahkan dari Sukabumi, ada yang justru ikut berlatih di Tasikmalaya.

“Hal ini bisa terwujud atas dukungan dari UPTD Dadaha, IMI Korwil Kota Tasikmalaya, KONI dan KORMI Kota Tasikmalaya, serta Oneway Production dan FKR4 yang telah memberikan support. Karena jujur saja kami sempat vakum dan down sekitar tahun 2018 hingga 2019 lalu karena harus terus berjuang sendiri membawa nama Tasikmalaya, tapi tanpa apresiasi apapun meskipun podium bisa kami raih,” ungkap Ketua TSD Andri Uwok, Rabu (17/11/2021).

Sedikitnya 15 orang joki yang berada di bawah naungan TSD dimana 3 orang diantaranya yakni H Dery, H Maman, dan Andri Iboy, merupakan joki senior yang kini tengah mengikuti Kejurnas Seri 3 di Jogyakarta.

Dengan memiliki tempat berlatih sendiri yang cukup refresentatif membuat mereka kembali bersemangat, minimal terdapat pengakuan dari pihak lain yang bisa menaungi atau mewadahinya.

Andri menjelaskan, pada slalom dan drifting basicnya tetap safety riding dengan penilaian mengandalkan kecepatan waktu serta ketangkasan mengemudi.

Karena seperti pada slalom yang ditandai dengan dua warna cone di lintasan, dimana cone berwarna hijau harus berada disebelah kiri dan warna merah berada disebalah kanan.

“Jika kemudian mobil menyentuh cone tersebut, maka peserta terkena penalty dengan waktu yang telah disepakati atau sekitar 2 detik. Jadi memang, basicnya tetap safety riding dan ketangkasan mengemudi dengan kecepatan waktu. Namun daya dukung mobil juga harus mumpuni, dari mulai mesin hingga perangkat pendukung lainnya,” ujar Andri.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network