TASIKMALAYA, iNews.id - Sekitar tahun 1960-an, warga di wilayah Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, menemukan Curug Cinila yang memiliki 3 susunan air terjun yang sangat indah.
Penemuannya itu tidaklah disengaja, karena pada saat warga menyusuri sungai untuk menemukan sumber mata air demi mengairi lahan sawahnya.
Untuk mencapai kawasan air terjun tersebut, dari pusat Kota Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, harus menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam lamanya menuju Desa Cidugaleun, Kecamatan Sariwangi.
Kemudian hanya akses sepeda motor yang bisa masuk menyusuri jalan setapak selama kurang lebih 15 menit.
Dari batas perkampungan, diharuskan berjalan kaki menyusuri pematang sawah turun ke lembahan dan kemudian kembali naik menuju bukit hutan pinus.
Dari sana kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak yang dibuat warga pada saat membuat selokan saluran air.
Perjalanan harus ekstra hati-hati karena tebing sebelah kanan dengan jurang berkedalaman lebih dari 100 meter.
Barulah kemudian pemandangan yang indah serta udara yang sangat sejuk dirasakan.
Lelah setelah berjalan 1 jam lamanya seakan terbayarkan dengan nikmatnya air terjun dan pemandangan alam sekitarnya.
Puas menikmati air terjun pertama, kemudian sedikit naik ke atasnya menyusuri aliran sungainya sekitar 50 meter kemudian ditemukan lagi sebuah air terjun yang lebih tinggi.
Udaranya lebih sejuk dan dingin, karena mungkin berada dilembahan yang hanya sedikit ruang terbukanya.
Karena perjalanan pun harus ekstra hati-hati masuk lebih dalam ke hutan dengan menyusuri aliran sungai yang membentuk air terjun tersebut.
"Saat saya masih kecil dulu tidak ada yang berani datang ke sana, karena katanya kalau yang lagi berburu atau mencari kayu kadang dikejutkan dengan pemandangan seorang perempuan tua yang sedang memberi ikan di kolam air terjun tersebut. Jumlahnya sangat banyak yang membuat takjub, kemudian juga tidak jarang menemukan macan kumbang ataupun macan tutul di sekitar kawasan air terjun tersebut," ungkap Muhlisin (75), warga Kampung Malaganti, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (15/11/2021).
Kendati kini objek wisata itu sudah ditemukan dan banyak dikunjungi, namun warga berupaya tetap menjaga kelestariannya.
Mitos tersebut masih sangat dihormati dan diseganinya, bahkan warga tidak menganjurkan untuk berada di tempat tersebut hingga menjelang sore hari.
Rata- rata sekitar pukul 13.00 WIB, warga disana sudah kembali atau keluar dari kawasan hutan tersebut meski saat ini pengerjaan saluran air terus dikerjakan dengan sumber air yang nampak menggelontor dari dinding-dinding tebing batu gunung tersebut.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait