Ipa menuturkan, anak-anak sekarang merupakan aset negara yang akan melanjutkan perjuangan para orang tua di masa depan. Seharusnya, anak-anak sebagai generasi bagnsa dijaga dan dilindungin, jangan sampai anak-anak tidak dipedulikan dan dibiarkan saat mendapatkan perundungan dari teman-temannya maupun orang lain.
“Anak merupakan aset negara. Anak adalah aset bangsa. Baik secara fisiknya kemudian secara mentalnya, harus dijaga dan dilindungi. Karena dampak dari perundungan itu menyebabkan luka batin yang memang sulit terlihat," tuturnya.
"Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah bullying, peduli, peka, dan responsip ketika ada korban perundungan. Kemudian korban dirangkul dan diobati secara psikis. Rata-rata pelaku itu merupakan korban bully di masa lalu," pungkasnya.
Untuk diketahui, KPAT merupakan gabungan dari berbagai instansi dan organisasi seperti Taman Jingga, FFPI Kota Tasikmalaya, Culture Women Studies Unsil, Konde Sartika, Gerakan Literasi Mahasiswa Unsil, BEM Fakultas Ekonomi Unsil, Siliwangi Sport Unsil, IGRA Kota Tasikmalaya, KOHATI HMI Kota Tasikmalaya, KOPRI PMII Kota Tasikmalaya, HIMA HTN IAIT, HIMA PUI Kota Tasikmalaya, LBH IAIT, FoSP2T, dan Tasik Koesplus Community.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait