TASIKMALAYA, iNews.id - Dede Zaenal (50) suami dari Ai Nurlela (45) korban dugaan pembunuhan di Pangandaran, tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan kisah istrinya yang ingin mencari kerja untuk membantu perekonomian keluarga tapi malah berujung duka.
Ai Nurlela, ditemukan tergeletak di jalan desa, Kampung Kiaralawang Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Selasa (19/10/2021). Saat ditemukan kondisi korban sangat mengkhawatirkan. Kepala korban dibungkus kantung kresek hitam dan terdapat darah di bagian leher dan tangannya.
Kepada sejumlah awak media yang menemuinya di rumah kontrakan di gang Gunung Ceuri, Paseh, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Dede mengatakan, bahwa istrinya sempat pergi sejak hari Sabtu (16/10/2021) untuk mencari kerja.
Lantaran anak bungsunya selalu menangis dan menanyakan ibunya, korban pun sempat pulang pada Senin (18/10/2021). Namun, kepulangannya ke rumah tidak berlangsung lama karena korban pergi lagi ke Ciamis dengan alasan yang sama untuk mencari pekerjaan.
“Sempat pulang karena anak nangis mulu. Kemudian pergi lagi. Saya juga gak tahu perginya sama siapa. Katanya mau kerja di tempat makan ayam geprek di Ciamis,” ujar Dede, Jumat (22/10/2021).
Dede menuturkan, dirinya baru mengetahui istrinya jadi korban dugaan pembunuhan setelah datang dari pihak kepolisian pada Rabu (19/10/2021) yang mengabarkan bahwa istrinya sudah meninggal dunia. Semula ia tidak percaya, tapi setelah melihat foto dan mengenali celana jeans yang dikenakan korban, ia baru mempercainya.
“Saya ingat dengan celana yang dipakainya karena saya selalu mencucinya. Terus saat disebutkan nama dan anak-anak saya oleh pihak kepoliasian saya percaya bahwa itu istri saya,” kata dia.
Korban Ingin Kerja Bantu Suami
Laki-laki yang sehari-hari bekerja disebuah penggilingan padi ini menyebut, sudah sebulan ini dirinya tidak bekerja dan hanya serabutan. Melihat kondisi tersebut, istrinya berinisiatif ingin mencari kerja untuk membantu perekonomian keluarga.
“Sebelum meninggal, istri sempat bilang ingin bekerja di tempat ayam geprek di Ciamis. Mungkin ingin membantu untuk kebutuhan karena saya sudah sebulan tidak bekerja,” ucapnya.
Dede mengatakan, dari pernikahan dengan almarhumah dirinya dikarunia 6 orang anak, dengan anak paling kecil berusia 6 tahun. Ia menuturkan, dirinya tidak sempat ke Pangandaran untuk melihat jenazah istrinya karena anak-anaknya ada yang masih kecil.
“Gak kuat ke sana pak. Apalagi anak ada yang masih kecil. Saya hanya melihat jenazahnya saat disalatkan di masjid tadi malam,” kata Dede yang sesekali menyeka air mata yang menetes ke pipi.
Lebih lanjut bapak dengan 6 anak ini menceritakan, jenazah istrinya sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Banyu Sakti di daerah Paseh. Sebelumnya, jasad korban sempat diautopsi tim forensic Polda Jabar untuk mengetahui penyebab kematian korban.
“Semalam jenazah datang sekitar jam 9, kemudian disalatkan di masjid dan dimakamkan,” kata Dede.
Dengan kejadian yang menimpa istrinya, Dede berharap pihak kepolisian bisa segara mengungkap pelaku yang diduga telah membunuh istrinya tersebut. “Saya ingin pelakunya segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya,” pungkas dia.
Sebelumnya, warga Kiaralawang Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan tanpa identitas dengan kondisi bagian kepalanya ditutupi kantong kresek,Selasa (19/10/2021) malam.
Mayat perempuan tersebut ditemukan tergeletak di pinggir jalan desa oleh warga yang sedang melintas. Pada tubuh mayat perempuan terdapat sejumlah luka-luka seperti di bagian kaki, tangan, dan leher. Sejauh ini mayat perempuan tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.
Ruhyana (35) warga yang pertama kali menemukan mayat perempuan tersebut mengatakan, saat dirinya melintas dengan menggunakan sepeda motor terlihat sesosok tubuh orang di pinggir jalan.
Ia kemudian melaporkannya ke warga lain dan pengurus RT sehingga bersama-sama melihat sesosok tubuh orang yang tergeletak di pinggir jalan.
“Saat saya melintas tersinari lampu motor seperti ada mayat. Saya gak berhenti dan langsung memberitahu warga yang lain. Saya kira awalnya mayat orang gila tapi ternyata buka,” ujar Ruhyana.
Ia kemudian melaporkan ke ketua RT dan kembali lagi ke lokasi penemuan mayat bersama-sama dengan warga. “Banyak warga yang bilang mungkin mayat perempuan ini mayat yang dibuang,” kata dia.
Ruhyana menuturkan, pada tubuh mayat perempuan tersebut terdapat luka dan darah di bagian tangan serta bagian kepalanya dibungkus kantong kresek hitam. Ia menyebut, tidak ada warga yang benari membuka kantong kresek yang membungkus kepalanya dan hanya melihat saja. Penemuan mayat perempuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Tidak ada warga yang mengetahui dan mengenal korban,” ujarnya.
Pihak kepolisian dari Sektor Kalipucang dan unit Identifikasi Satreskrim Polres Ciamis yang datang ke lokasi penemuan mayat perempuan di pinggir langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas juga memintai keterangan sejumlah saksi dan mencari barang bukti di sekitar TKP.
Usai dilakukan olah TKP, mayat perempuan tanpa identitas tersebut kemudian dievakuasi dengan menggunakan kantong mayat dan dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Kalipucang ke kamar mayat Rumah Sakit (RS) Pandega Pangandara.
Kapolsek Kalipucang Iptu Iman Sudirman mengatakan, mayat perempuan tanpa identitas tersebut ditemukan warga sekira pukul 20.00 WIB. Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan mayat perempuan tanpa identitas tersebut.
“Kami belum bisa menduga-duga apakah mayat perempuan ini korban pembunuhan atau bukan. Kami bersama tim inafis Polres Ciamis masih melakukan penyelidikan,” ujar Iman.
Ia menyebut, dari hasil olah TKP sementara, mayat perempuan tersebut memiliki ciri-ciri tubuh yang gemuk, memakai celana jeans biru, baju putih, dan switer biru polet merah, dan berusia sekitar 30 tahun sampai 40 tahun.
“Kami sudah melakukan olah TKP dan memintai ketarangan saksi-saksi. Kasus ini masih dalam penyelidikan,” ucapnya.
Polisi Ungkap Identitas Korban
Identitas mayat perempuan yang ditemukan ditergeletak di pinggir jalan desa, Kampung Kiaralawang Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, akhirnya terungkap.
Mayat perempuan dengan kepala dibungkus kresek hitam tersebut diketahui bernama Ai Nurlela (45) warga gang Gunung Ceuri, Paseh, RT13, RW 04, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Kapolek Kalipucang Iptu Iman Sudirman mengatakan, mayat perempuan yang ditemukan tergeletak di pingir jalan desa dengan kepala dibungkus kresek hitam diduga merupakan korban pembunuhan.
“Untuk sementara kami menduga korban ini dibunuh karena ada tanda-tanda bekas kekerasa di tubunya, terutama di bagian kepala,” ujar Iman, Kamis (21/10/2021).
Menurutnya, korban mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala belakang diduga bekas benturan. Untuk pelaku dugaan pembunuhan Ai Nerlela, Iman menyebut pihaknya bersama Satreskrim Polres Ciamis masih melakukan penyelidikan.
“Pelakunya masih kita selidiki. Kami akan berusaha untuk mencari si pelaku,” kata dia.
Ia menjelaskan, korban diduga sengaja dibuang dan digeletakan di pinggir jalan desa. Untuk lokasi pembunuhan masih dalam penyelidikan dan pengembangan Satreskrim. Rencananya, jasad Ai Nurlela akan menjalani autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
“Yang pasti korban ini sengaja dibuang di sini (Kalipucang), kalau tempat eksekusinya kami belum mengetahuinya,” ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait