Seorang Tukang Tahu di Tasikmalaya Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Manggis

Heru Rukanda
Polisi dan warga mengevakuasi mayat seorang tukang tahu di Tasikmalaya ditemukan tewas tergantung di pohon manggis. (Foto: Istimewa)

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Seorang tukang tahu, warga Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, ditemukan tewas tergantung di pohon manggis, Minggu (26/6/2022).

Korban dikatahui berinisial NT (39). Mayat korban kali pertama ditemukan oleh saudaranya yang pulang berkebun. Saat ditemukan kondisi korban sudah menghitam dan membusuk.

Temuan mayat tergantung di pohon Manggis tersebut kemudian dilaporkan ke petugas Polsek Karangjaya, Polres Tasikmalaya Kota.

Kapolsek Karangjaya Ipda Imang Sunarman mengatakan, mayat pria tergantung di pohon manggis ditemukan sekira pukul 12.00 WIB. Lokasi temuan mayat pria tersebut berada di Kampung Ciaren, RT 10 RW 01, Desa/Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

“Korban ini diketahui pergi meninggal rumah pada Rabu (22/6/2022). Kepada istrinya korban akan pergi berkebun,” kata Ipda Imang.

Menurutnya, berdasarkan dari keterangan istri korban, pria berusia 39 tahun tersebut memiliki permasalahan ekonomi yakni mempunyai hutang kepada orang lain yang belum bisa dilunasinya. Diduga terus memikirkan masalah tersebut, sehingga korban akhirnya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon manggis.

“Keterangan istrinya, korban ini punya hutang ke orang lain dan kepikiran terus. Diduga itu motifnya gantung diri,” ujar kapolsek.

Ipda Imang menuturkan, korban sebelumnya suka merantau ke Bandung. Korban berjualan tahu dan berkebun di kampungnya.

Ia menjelaskan, korban tergantung di pohon manggis dengan seutas tali tambang plastik dengan ketinggian hampir 5 meter.

Pihaknya bersama tim identifikasi dari Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota kemudian mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jasadnya.

“Dari hasil identifikasi tidak ditemukan adanya tanda kekerasan, korban diduga murni gantung diri,” ucap Ipda Imang.

Kapolsek menambahkan, pihak keluarga menerima kejadian tersebut dan mengangapnya sebagai musibah serta menolak untuk dilakukan autopsi.

“Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan dikuatkan dengan membuat surat penyataan untuk tidak dilakukan autopsi. Jenazahnya langsung diurus pihak keluarga dan warga kemudian dimakamkan,” pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network